MOJOKERTO,Beritalima.com, Sejumlah anggota DPRD Kota Mojokerto kembali menggelar reses. Menjaring aspirasi grass root.
Di jalan Nangka, Perumahan Magersari Indah, Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto memulai giat serap aspirasi ini. Perwakilan konstituen dan masyarakat hadir dalam acara yang digelar politisi Banteng, Selasa Pekan Lalu.
Sekedar diketahui, reses DPRD Kota Mojokerto yang sudah di badan musyawarahkan (Banmus), terjadwal selama empat hari yang di mulai pada tanggal 6-9 September 2020.
Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto menjelaskan, Definisi reses kepada warga yang diundang. “Reses adalah kegiatan persidangan diluar kantor DPRD untuk menampung dan menyerap aspirasi masyarakat, apa yang di inginkan kami siap tampung dan mengawal selama tidak menyalahi aturan yang ada”, katanya.
Itok sapaan akrab Sunarto, mengatakan “Ada beberapa warga meminta untuk melakukan pembenahan tentang masalah drainase. Karena musim penghujan akan tiba, maka untuk mengantisipasi banjir”, kata Itok.
Keinginan masyarakat terungkap dalam reses masa sidang III, beberapa usulan masyarakat yang hadir berkaitan dengan banjir karena di awal tahun kemarin beberapa wilayah terdampak banjir.
Warga meminta agar pemerintah lebih memprioritaskan penanganan dan antisipasi banjir yang kerap melanda ketika tiba musim penghujan. “Yang pasti, nantinya kita akan tanggapi hal itu, ” jelasnya.
Ada beberapa warga mengusulkan untuk berbagai permasalahan yakni permasalahan drainase untuk di normalisasi pada jalan Residen Pamuji. Dan ada juga yang meminta diadakan pelatihan – pelatihan untuk ibu – ibu agar memperoleh penghasilan tambahan dengan keterampilan. Apalagi di nuansa pandemi covid-19 banyak yang terkena dampak.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik mengadakan giat reses atau serap aspirasi masyarakat di jalan Empu Gandring, Kedundung.
Dalam reses kali ini, dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Masduki. Dan turut mengundang tokoh masyarakat kota Mojokerto.
Junaedi Malik,Menjelaskan banyaknya warga mempertanyakan terkait pembangunan melalui pokok pikiran 2020. “Karena tahun 2020 masa pandemi dan sistem anggaran terjadi refocusing, ada banyaknya perencanaan program kegiatan yang tidak terlaksana karena tersedot anggaran untuk covid. Namun ada kegiatan yang terlaksana dan ada juga terpending dan juga program yang terlaksana kita kawal, di masukan perubahan anggaran bisa dilanjutkan realisasi, terutama sudah memenuhi persyaratan dilapangan secara status clear and clean”, katanya (Kar/adv)