Oleh : KPT H Ferryzhal Utama Suryowibowo
beritalima.com | Paradikma yang terjadi saat COVID19 melanda dunia, sangat banyak mempengaruhi tatanan kehidupan mayarakat dunia termasuk Indonesia
Di lihat dari sisi umum, banyak negara yang kurang siap melakukan antisipasi, hal ini di karenakan Covid19 bermutasi dengan sangat cepat dan loncat-loncat, di awali di Wuhan- China pagda akhir tahun 2019, dan langung melanda belahan Eropa dan Italia adalah yang paling berdampak, sampai Maret 2020 Italia justru menjadi Negara yang paling banyak korban COVID19, dan saat itu juga Wuhan -China mulai berbenah… menuju kepada kehidupan normal.
Tidak seperti Negara lainya, termasuk Amerika Serikat yang saat Ini menjadi penyumbang korban terbanyak.
Indonesia yang awalnya masih zona hijau, tetapi mendadak terjadi hiruk pikuk setelah adanya konfirmasi awal 2 korban, dan terus berlanjut sampai saat ini dengan angka yg cenderung naik walaupun ada perubahan struktur.
Zona merah COVID19 sudah merubah tatanan kehidupan di Indoneisa dan ini adalah bagian dari Resiko Sosial yang menjadi pekerjaan rumah kita semua bukan hanya pemerinta. DKI melakukan rangkaian penanggulangan dengan cara pembatasa Skala besar di ikuti Jawa Barat dan daerah-daera lainya.
Kehidupan sosial mulai berubah, yang selama ini banyak yang acuh terhadap lingkungan, saat ini serentak berubah dan sikap gotong royong menjadi kata kunci.
Dampak ikutan terbesar adalah sektor ekonomi, beberapa perusahaan mulai melakukan langkah langkah penghematan,menata anggran dan sampai harus melakukan pengurangan tenaga kerja, dunia usaha informal juga terpuruk, UKM merayap tanpa arah. Pemerintah sudah sangat banyak melakukan langkah- langkah kongrit denga beberapa stimulus dan setiap hari tanpa bosan melakukan sosialisasi tentang bahaya Covid19, dan bagaimana menghindarinya.
Di tengah beberapa kesulitan karena masih ada pihak-pihak yg tidak memikirkan dampak dari Covid19, seperti contohnya anjuran jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan dan lainya yang terang-terangan di langgar dengan melabeli tindakan itu dengan bermacam cara serta alasan, dan ketidak pedulian yang seharusnya menjadi tanggung jawab kita semua. Hal ini mungkin di karenakan kurang tegasnya stake holder bertindak, termasuk masalah mudik dan saat ummat muslim memasuki Bulan Ramadha 1441 H. banyak contoh yg terjadi tidak displin yang berakhir tragis. Dan Covid19 semakin menyebar keseluruh provinsi di Indonesia.
Pelarangan Mudik dan atau perpindahan semi permanen dari antar Zona merah ke sesama zona merah dan apalagi ke zoba hijau, yang mulai di terapkan tanggal 24 April 2020, sangat banyak pelanggaran yang terjadi, dampaknya tidak di sadari, adalah kehidupan sosial dan biaya yg semakin tinggi. Pemerintah resmi mengeluarkan stimulus ekonomi, tetapi tentunya masih ada kekurang, kita semua wajib memberikan solusi dan pemikiran. Indusrti lokal dan petani lokal sebenarnya punya peluang untuk berperan aktif melalui koperasi, UKM center atau pasar tradisional yang harus berubah dari konvensioanal menuju era digital.
Saling bantu atau memberikan support bisa dengan berbagai cara, membeli produk petani lokal bearti kita sudah menjadi bagian dari mereka, petani lokal juga harus berbenah dengan meningkatkan kwalitas pruduk. Ini salah satu yang di lakukan oleh Negara tetangga kita Vietnam, penegakan hukum yang tegas dan kemudahan untuk mendapatkan barang kebutuhan serta terkontrolnya stimulus ekonomi untuk warga negaranya, sehinngga mereka bisa menyatan tidak ada kematian yang terjadi dan mereka saat ini sudah mulai menjalankan kehidupan sosial dan ekonomi secara normal.
Indonesia masih harus berjuang, elemen masyarakat terus menggalang donasi yang akan di salurkan ke pihak-pihak yang paling terdampak, banyak cara yang di lakukan dengan memang ada hasil yang positih.
Pemerintah dengan stimulus dan kompensasi yang tidak sedikit, pihak swasta dengan program CSR, organisasi masyarakat dengan penggalanagn donasi dalam berbagai bentuk, dan juga mengalihkan anggran rencana kegiatan kepada donasi yang lebih mengena.
Relawan-relawan bergerak cepat, seperti dari NU, Muhammadiyah, Pemuda Pancasila,Ormas budaya, ormas kemanusiana, semua bergerak salaing bantu dan memberikan kontribusi positif.
Akan tetapi sedikit ada yang mengusik adalah pemanfaatan sumber daya alam Indonesia yang sangat berlimpah untuk membantu masyarakat dalam masa Pandemi COVID 19 ini, hal ini seperti yang di sampaikan oleh salah seorang Tokoh Budaya muda Indonesia, KPH .Wiroyudho, yang juga merupakan Ketua umum MATRA,
Sumber daya kelautan ikan kita sangat berlimpah., apakah mungkin pemerintah menugaskan Kementerian Kelautan & Perikanan bersama TNI AL untuk melakukan penangkapan ikan laut secara skala besar di lautan dalam teritory Indonesia dan hasil tangkapnya di bagikan kepada masyarakat secara gratis melalaui koperasi perikanan yang ada, bila perlu pemerintah saat ini menunjuk Ibu Susi Pujiastuti –Mantan Menteri Kelautan,sebagai penanggung jawab program ini secara independen. Karena belai memiliki kompetensi yng mumpuni dalam dunia perikanan dan tata kelolanya
Hal ini akan sangat membantu masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas sampai Pulau Rote, darip ada iakan-ikan kita di lautan di curi oleh nelayan asing, dan jika ada nelayan asing yang terjaring saat operasi, sita hasil tangkap bawa ke lokasi terdekat jadikan bagian yang akan di berikan gratis keda masyarakat dan kapalnya gunakan untuk operasi tangkap kemanusian ini. Hal ini akan berdampak besar bagi masyarakat Indonesia.
Di samping Ikan di laut juga yang ada di perikanan darat pemerintah membeli semua hasil panen dan memberikan akses kemudahan dalam tranportasi dan pakan ikan, pihak swasta juga bisa berperan yang sama. Setiap minggu lakukan penjualan dan menggunak teknology online. Pola distribusi bisa menggunkan perusahaan jasa kurir yang sudah memberikan komitment via beberapa assiasi tranportasi.
Hasil bumi juga bisa melakukan hal yang sama, seperti yang di lakaukan oleh Pemda Kota Surabyaa yang melakukan penjualan hasil bumi secara besar-besaran beberapa waktu lalu. Ini bisa di jadikan contoh untuk seruh Indonesia.Paling tidak semua hal ini akan menjadi bagian memperbaiki ekonomi masyarakat yang saat ini terpuruk dan bermanfaat baik untuk , Nelayan, Petani dan masyarakat umum.
Indonesia Bisa dan mampu dan semangat kebersamaan kita adalah modal dalam kesabaran
#dirumahsaja
#jagajarak
#pedulisesama
#hidupsehat.
Writer
//KPT FZUSW.