PADANG — Peresmian tiga gedung, yakni gedung Dinas Pangan, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan gedung Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), hari ini, mengingatkan dan mengenangkan kembali kisah membangun mulai dari minus kilometer. Akibat gempa 2009, hampir semua infrastruktur bangunan kantor Pemprov Sumbar hancur dan ada 197.000 rumah penduduk juga hancur kala itu.
Gubernur Irwan Prayitno mengungkapkan hal tersebut pada sambutan acara peresmian Gedung Kantor Pangan bersama Kantor ESMD dan Bakeuda di halaman kantor Pangan Sumbar, Senin (5/2/2018) pagi.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Nasrul Abit, Asisten Pembangunan dan Kesra Ir. Syafruddin, Kadis Prasjal Ir. Fatul Bahri, MSc, Kepala OPD lainnya di lingkungan Pemprov Sumbar.
Lebih lanjut Irwan Prayitno menyampaikan, pembangunan dari runtuhnya banyak bangunan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Karena APBD kita terbatas, maka pembangunan dilakukan secara bertahap.
Butuh kesabaran ASN dan OPD dalam bekerja, baik yang ada di bedeng-bedeng, kondisi ruangan yang sempit dan tempat layanan yang memprihatikan. Namun semua kerja dan target RPJMD Sumbar dapat kita selesaikan secara bersama-sama dengan baik.
Butuh pengorbanan, kesabaran dan keiklasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, walau dalam kondisi yang kurang layak.
Hari ini beberapa gedung akibat gempa itu sudah dapat berdiri lagi, kesabaran akan memberikan kebahagian tersendiri dengan adanya gedung baru yang lebih baik dari sebelumnya.
“Kami memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua ASN yang telah bekerja dengan baik walau dalam kondisi tempat kerja yang tudak memadai,” ungkap Irwan Prayitno.
Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan, masih ada orang yang mempertanyakan, apa saja kerja Irwan Prayitno selama ini? Agak miris juga mendengar pertanyaan seperti itu, akan tetapi biarlah kita kerja iklas dan tak perlu puja puji.
Jika orang tersebut melihat dan tahu kondisi yang terjadi 2009 dan 2010 tentu bisa menilai apa-apa yang telah dikerjakan. Memberikan bantuan perumahan rakyat yang rusak berat dan sedang sebanyak 197.000, rusak berat dibantu 15 juta dan 10 juta untuk rusak sedang.
Kesemua itu dilakukan dalam 3 bulan dengan baik dan pembukuaan keuangan yang dianggap baik. Baru setelah itu memulai dengan bangunan kantor. Hingga hari ini sudah ada beberapa kantor yang kita telah resmikan.
Pada tahun 2018 masih ada gedung kantor yang dibangun, antara lain Dinas Pemberdayaan Perempuan, gedung inflasi dan convention center.
“Sepuluh tahun mengabdi tanpa ada keluh kesah tentu ini akan menjadi amalan yang baik untuk kemajuan Sumbar, tambah Irwan Prayitno
Kadis Prasjal Tarkim Sumbar, Ir. Fathol Bari, MBA, menyampaikan, peresmian tiga gedung kantor di lingkungan Pemprov Sumbar, hari ini, merupakan bahagian dari menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang direncanakan akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Pelaksanaan pembangunan gedung kantor merupakan kebutuhan karena kondisi gedung sebelumnya rusak berat akibat gempa serta juga karena kebutuhan meningkatkan pelayanan penyelenggaraan pemerintah Sumbar.
Ada beberapa gedung kantor dan rumah negara, anggaran tahun 2017 yang sudah diresmikan dan selesai antara lain gedung kantor dinas pangan, gedung kantor ESDM, gedung kantor Bakeuda, gedung UPTD Balai Koperasi, gedung kantor dinas kelautan dan perikanan, gedung kebidayaan zone A, rumah wakil gubernur dan rumah TNI di Bukittinggi.
Gedung kantor ESDM menelan biaya, Rp.19,4 miliar dengan 4 lantai, gedung kantor pangan menelan biaya Rp. 20,5 Miliar, 3 lantai, sementara Bakeuda Rp. 32 Miliar dengan bangun 3 lantai yang pengerjaan dimulai sejak tahun 2015 selesai hingga tahun 2017.
Dalam tahun 2018, Pemprov Sumbar juga akan menyelesaikan gedung inflansi, gedung pemberdayaan perempuan, dan gedung convention hall bukit lampu, urai Fathol Bari.
(rel/ede)