SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meresmikan Galeri Riset & Inovasi Teknologi (GRIT) ITS yang berlokasi di Lantai Lobby Gedung Pusat Riset ITS, Selasa (28/12).
GRIT ITS sendiri memajang koleksi purwarupa hasil riset & inovasi, koleksi virtual reality dan augmented reality, dan seni instalasi. Sealin itu, terdapat juga koleksi produk teknologi mulai dari teknologi transportasi, pertahanan dan keamanan teknologi maritim, teknologi kesehatan, dan pemanfaatan teknologi digital di era industri 4.0.
Wagub Emil pun menjajal beberapa hasil inovasi. Diantaranya ViWBas yang merupakan inovasi virtual reality yang memberikan edukasi khususnya di bidang Kedokteran dengan menampilkan visual 3 dimensi. Dimana inovasi tersebut merupakan project milik Prof. Riyanarto yang merupakan dosen ITS.
Tak hanya itu, mantan Bupati Trenggalek tersebut juga menjajal inovasi aroma terapi yang merupakan kombinasi minyak Atsiri yang diperoleh dari proses Hidrodistilasi berbagai jenis tumbuhan.
Usai meninjau dan menjajal beberapa inovasi, Wagub Emil menyampaikan bahwa GRIT ITS merupakan sebuah motivasi yang tidak hanya diperuntukkan bagi civitas akademi ITS saja. Namun juga bagi ekosistem yang ada di Surabaya dan juga di Jawa Timur.
“Ini merupakan permanen Exibition, jadi bukan pameran sesaat. Kita ingin melihat anak-anak muda tidak hanya memiliki persepsi keren karena menekuni IPA, tapi juga dilihat dari sisi serunya menciptakan perpaduan antara science dan teknologi. Anak-anak muda saat ini beberapa dianggap lebih seru menjadi pengusaha karena ada potensi komersial, lebih dari itu ada antusiasme teknologi,” jelas Emil.
“Mari kita bangkitkan romansa anak muda kita khususnya di bidang teknologi baik di Surabaya khususnya di Jawa Timur,” ajaknya
Lebih lanjut Emil mengatakan, hasil karya inovasi yang diciptakan ITS sangatlah luar biasa. Karena, ITS merupakan salah satu kampus teknologi terbaik. Tidak hanya di tingkat nasional melainkan juga di tataran Asia. Emil berharap, GRIT ITS akan menjadi jujukan siswa SMA agar termotivasi menggeluti bidang teknologi.
“GRIT ITS diharapkan juga menjadi tempat wisata edukasi. Beberapa juga saya lihat ada inovasi baru seperti deteksi genangan air. Kami di provinsi sebagai salah satu pengelola Bandara Abdurahman Saleh, kami berharap alat tersebut dapat diimplementasikan disana,” jelas Emil.
“Selain itu tadi pula ada Geotekno PDAM Surabaya, yang bisa mendeteksi masalah kebocoran yang berat sekali dan mengakibatkan kerugian. Tadi ada alat pendeteksi Covid bisa juga ditambahkan untuk bisa mendeteksi virus Omicron dan lain sebagainya. Banyak hal yang merupakan inovasi dan dapat diimplementasikan dan dikembangkan,” ujarnya.
Dengan adanya GRIT ITS, maka diharapkan dapat menjadikan momentum suatu manifestasi yang komplit. Karena, GRIT ITS juga diharapkan dapat dijadikan monumen yang dapat membuat orang menjadi termotivasi agar semakin mengembangkan teknologi.
“Touching is believing. Bagaimana Jawa Timur sebagai provinsi dengan sumbangsih ekonomi kedua terbesar secara nasional setelah Jakarta. Momen ini dapat menjadi pacuan untuk menghasilkan sebuah inovasi. Belanova (Belanja Inovasi) Jawa Timur terbantu karena ITS yang produktif. Saya senang sekali, saya optimis melihat cita-cita yang besar,” tutup Emil.
Dikesempatan yang sama, Rektor ITS Mochamad Ashari menambahkan, GRIT ITS mencerminkan dedikasi dan perjuangan dosen dan mahasiwa ITS dalam mewujudkan karya monumental yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pada teknologi transportasi dipamerkan maket kereta api cepat hasil rancangan para dosen dan mahasiswa ITS dan merupakan bentuk kereta yang akan dipergunakan pada LRT Jakarta – Bandung, dan kereta api cepat Jakarta – Surabaya. Juga dipamerkan Standing water detection, yang merupakan pendeteksi ketinggian air yang telah dipergunakan pada landasan pacu bandar udara,” jelasnya.
Lebih lanjut Rektor ITS menyampaikan, dari puluhan inovasi yang ditampilkan, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ITS akan terus berkarya dengan produk- produk inovatif dan solutif.
Beberapa diantaranya yang juga ditampilkan antara lain Robot pelayan di rumah sakit (RAISA), deteksi cepat COVID-19 melalui bau keringat (iNOSEC19), ventilator (EVIA), oxygen concentrator (OXITS), masker berbahan anti virus dengan teknologi nano (AERIS), lapisan dan cat berbahan anti virus (Co Film+), hingga minuman herbal berbasis sains teknologi terkini (ITS Djamoe).
“GRIT diharapkan juga menjadi tempat wisata edukasi, dan memberikan inspirasi masyarakat untuk mencintai dan turut mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. GRIT ITS merupakan persembahan untuk masyarakat Jawa Timur dan Indonesia,” tutupnya.(*)