Mojokerto, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meresmikan Masjid Djariah Al Jihad Pondok Pesantren Tahfidz Al Jihad Dusun Tanjungsari, Desa Tanjung Kenongo, Kabupaten Mojokerto, Selasa, (5/4).
Peresmian masjid Djariah Al Jihad ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Disampaikan Wagub Emil, keutamaan membangun rumah ibadah, yakni masjid membawa warna bagi masyarakat di sekitar. “Masjid akan mewarnai komunitas di masjid serta meningkatkan berkah bagi masyarakat di sini,” kata Wagub setelah meresmikan Masjid Djariah Al Jihad.
Menurutnya, Pemprov Jatim memiliki program sembilan Nawa Bhakti Satya. Dari sembilan Nawa Bhakti Satya, di dalamnya terdapat program bernama Jatim Berkah. Artinya, ketika manusia bekerja sekaras apapun, sekompak maupun segiat apapun, itu semua harus disertai doa.
Maka, lanjutnya, membangun masjid menjadi investasi akhirat dan itu telah diwujudkan oleh masyarakat di Desa Tanjungkenongo. “Saya senang, warga ikut andil dengan cara membangun masjid untuk memelihara ketakwaan dan keimanan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dengan demikian, Wagub Emil mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Dusun Tanjung Kenongo karena turut memiliki kepedulian rohani dengan membangun masjid. “Membangun masjid menjadi investasi akhirat segenap masyarakat di sini,” ungkapnya.
“Terwujudnya masjid ini karena sumbangsih seluruh pihak. Siapa pun terlibat mulai tokoh masyarakat, desa hingga kecamatan. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa menambahkan, peresmian masjid menjadi amal jariyah dan manfaat bagi semua masyarakat Tanjung kenongo dalam menjalankan aktivitas kerohanian. “Insyaallah berdampak baik sarekat Islam yang baik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Turut hadir, Pengasuh Ponpes Al Jihad, KH Muchamad Imam, Pengasuh Ponpes Al Misbar Karangnongko, Husein Ilyas, Ketua Yayasan Djariah Didik Pribadi Arifin, serta para tokoh agama dan masyarakat.
(red)