Rezeki Kami di Pasar Kemiri

  • Whatsapp
(Foto : Alifia Suci Ananda)

beritalima.com – Gundukan sampah yang membuat ruas jalan semakin menyempit, bau yang tidak sedap menandakan selamat datang untuk memasuki pasar tradisional di Depok yaitu Pasar Kemiri
Kumandang adzan Isya yang menandai waktu telah usai untuk bergegas pulang bertemu keluarga, tetapi tidak dengan Pasar Kemiri yang baru saja memulai untuk mengais rezeki. Mereka mulai berjualan sejak 10 malam hingga 3 pagi dengan berjualan sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempahan, ikan dan ayam.

Pasar yang sudah lama berada di belakang mall besar di Depok tidak membuat pedang mengurungkan niat untuk berdagang. Walaupun ada pasar moderen. Pasar bagaikan rumah kedua oleh salah satu pedagang yang berjualan pepaya di Pasar Kemiri, mereka rela bertumpah darah jika terjadi sesuatu di Pasar Kemiri.

PT Petamburan Jaya Raya akan menunda penggusuran Pasar Kemiri, para pedagang akan melawan hukum untuk menegakkan keadilan. Mereka tidak ingin rezeki yang sudah lama mereka rintis dari awal akan hilang begitu saja dalam penggusuran. PT Petamburan Jaya Raya menyatakan akan mengeksekusi para pedagang di Pasar Kemiri, tetapi mereka menolak.

“Kalau di gusur mungkin saya akan pindah ke kampung, mungkin saya akan berjualan dikampung halaman di sini sudah tidak punya apa-apa lagi. Harga tanah juga mahal untuk dibeli atau di sewa.” Ujar Tohir
Meskipun Pasar Kemiri akan di gusur, tidak mengurangi para pembeli. Walaupun sempat pembelinya berkurang saat demo yang di adakan di Pasar Kemiri, para pembeli kembali lagi setelah demonya selesai.

Para pedagang Pasar Kemiri akan menghadapi sidang yang sewaktu-waktu akan di laksanakan lagi. Sebelumnya, sempat diadakan sidang dan di tunda kembali. Sampai saat 2018 masih saja ada penundaan sidang. Meskipun tidak tahu siapa yang akan menang dalam pengadilan.

Alifia Suci Ananda

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *