BANDA ACEH,Beritalima -Ribuan pelajar tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/sederajat memeriahkan Karnaval Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriah Tingkat Provinsi Aceh yang dipusatkan di Kota Banda Aceh, Kamis (21/9/2017).
Setelah dilepas secara resmi oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Lapangan Blang Padang, iring-iringan pawai melewati sejumlah jalan protokol di pusat kota. Rute yang dilalui antara lain Pendopo Gubernur Aceh, Simpang Kodim 0101/BS, Jembatan Pante Pirak, Jalan Tgk Daud Beureueh, Simpang Jambo Tape, Jalan Pocut Baren, hingga kembali finish di Blang Padang.
Pantauan di lokasi, ratusan pelajar yang mengenakan busana muslim terlihat begitu bersemangat mengikuti pawai sembari membawa beragam alat peraga serta mengumandangkan selawat nabi. Warga Kota pun terlihat berjejer di pinggir jalan dan menyambut antusias para peserta pawai yang lewat.
Selanjutnya, wali kota bersama unsur Forkopimda dan para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh ikut berjalan kaki bersama-sama dengan para peserta dari tingkat PAUD yang finish di area Museum Aceh. Bukan hanya itu, Aminullah dan rombongan beserta sejumlah Kepala SKPA turut menyambut para peserta pawai di Pendopo Gubernur Aceh.
Kegiatan ini, sambungnya, juga sebagai sumbangsih segenap Elemen kota dalam pelaksanaan Syariat Islam, “Semoga Allah SWT selalu melimpahkan keberkahan-Nya kepada seluruh warga kota untuk lebih baik dan penuh ketaqwaan. Mari kita masuki dan mengisi tahun baru hijriah ini dengan kegiatan yang positif dan konstruktif untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dalam bingkai Dinul Islam,” ajak wali kota.
Tak ketinggalan, Aminullah juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap penindasan yang terjadi atas umat muslim etnis Rohingya di Myanmar. “Melalui momentum tahun baru Islam ini, kami mengajak seluruh umat Islam di seluruh dunia untuk terus berdoa dan memberikan dukungan bagi saudara-saudara kita umat muslim Rohingya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh Akhyar selaku ketua pelakasana kegiatan menyebutkan acara yang digagas oleh Pemerintah Aceh ini merupakan salah satu bentuk syiar Islam. “Semoga dengan syiar ini, kita semua semakin memahami hari inilah sebenarnya tahun baru kita selaku umat Nabi Muhammad SAW yang patut kita meriahkan.
“Dan semoga pula nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan tahun baru Islam ini dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita semua dapat ‘berhijrah’ dari hal-hal yang tidak baik maupun hal-hal yang belum sempurna selama ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk lebih menyemarakkan acara, pemerintah juga menyediakan hadiah bagi para peserta terbaik berupa trofi dan sejumlah dana pembinaan. “Dari masing-masing kategori kita pilih tiga peserta/tim terbaik. Untuk juara pertama berhak atas trofi dan dana pembinaan sebesar Rp 4 juta, juara dua Rp 3 juta, dan juara tiga Rp 2 juta. Adapun kriteria penilaiannya yakni tajwid, adab, kekompakan, dan asesoris atau alat peraga para peserta,” rincinya,’’(Aa79)