SURABAYA, beritalima.com | Basha Market hadir di Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Begitu dibuka, Jumat (28/10/2022) kemarin, area pasar barang lokal ini langsung dipadati pengunjung. Mereka antusias memilih dan membeli aneka produk dalam negeri ini.
Begitu pula hari ini, Sabtu (29/10/2022), pengunjung pasar industri kreatif ini ramai sekali. Sepertinya, ajakan Basha Market pada ratusan brand lokal untuk bangkit kembali pasca pandemi tidak akan membuat mereka gigit jari.
Basha Market pertama setelah pandemi covid ini, sebagaimana dikatakan Co Founder Basha Devina Sugono, menghadirkan 167 brand lokal Surabaya, di samping dari Jakarta, Yogyakarta, Bali dan daerah lainnya.
Basha Market yang digelar sampai Minggu (30/10/2022) ini di antaranya ada fashion, home living, mom and Kids, beauty, hingga food and beverages.
Devina mengatakan, Basha Market kali ini hadir dengan tema Monopoli, yang diharapkan membawa semangat dan harapan untuk brand lokal agar dapat ‘memonopoli’ pasar ekonomi, tidak hanya nasional tapi juga internasional.
“Kita mengusung tema Monopoli, karena kita merasa hidup itu seperti sebuah permainan. Banyak hal yang tidak bisa diprediksi, seperti halnya pandemi dua tahun lalu. Hadirnya Basha kali ini, kita ingin mengingatkan bahwa hidup harus berjalan,” kata Devina di sela acara pembukaan.
Dan, Devina mengaku bangga banyak brand lokal sepakat bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi. “Kita juga senang teman-teman brand lokal banyak yang meluncurkan koleksi eksklusif di Basha, yang sebelumnya tidak pernah didapatkan pengunjung di online atau dimanapun,” lanjut Devina, yang juga mengaku kaget dengan serbuan pengunjung.
Hal yang sama juga disampaikan Co Founder Basha Christie Erin. “Kita juga terkejut, banyak sekali brand-brand baru yang daftar ke Basha Market kali ini. Rata-rata memang baru lahir dari pandemi kemarin,” tambah Erin.
Erin menuturkan, adanya pandemi kemarin memang sungguh memprihatinkan banyak pihak. Basha Market yang sudah belasan kali menggelar kegiatan seperti ini harus mandek, dan menggantikan secara online. Namun, tukasnya, dirinya percaya bahwa nafas industri kreatif tidak akan pernah berhenti.
“Saya sangat mengapresiasi teman-teman brand lokal yang sungguh luar biasa. Banyaknya brand baru yang lahir merupakan satu bukti bahwa kita semua mencari jalan keluar dari kondisi kemarin dan semangat itu yang perlu juga kita dukung bersama,” ujarnya.
Dengan hadirnya Basha Market ini Erin berharap, para pelaku industri kreatif bisa terus berjuang dan bertahan dalam membangkitkan roda perekonomian. Dan, harapan itu terjadi di gelaran Basha Market kali ini, brand dan pengunjung ramai sekali.
Sementara itu, Stephen Firmawan, selaku pemilik Revolt Industry yang ikut hadir mengatakan, kembalinya Basha Market secara luring bukan hanya menjadi tanda kegiatan ekonomi berangsur membaik, tapi juga sebagai titik uji apakah stakeholders ekonomi kreatif dapat memanfaatkan kesempatan yang baik ini.
“Semoga para pelaku independen-kreatif, pemangku kepentingan hingga masyarakat tidak hanya menikmati Pasar Basha, tapi menjajidakan awalan untuk terus terpacu dan berkreasi dalam mewujudkan ekonomi kreatif,” katanya. (Gan)
Ki-ka: Christie Erin, Devina Sugono dan Stephen Firmawan saat pembukaan Basha Market di Tunjungan Plaza 3 Surabaya.