Richard Pasaribu Minta Pemerintah Pusat Optimal Berdayakan Batam

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Senator dari Provinsi Kepulauan Riau, Richard Pasaribu meminta Pemerintah Pusat serius menjadikan Batam sebagai pusat pelabuhan laut, sebagaimana Singapura sudah merealisasikannya puluhan tahun lalu.

Karena itu, Richard berharap kapasitas pelabuhan peti kemas yang ada di Batam harus ditingkatkan secara signifikan. Selama ini Batam tertidur dalam memberdayakan letak geografisnya yang sangat strategis, setara dengan Singapura.

Singapura telah memberdayakan negerinya dengan membuat pelabuhan laut bertaraf internasional dengan kapasitas 47 juta TEUs, yang telah memberikan sumbangsih pertumbuhan ekonomi negaranya dengan pesat.

“Batam awalnya dibangun untuk menjadi lokomotif perekenomian Kepri maupun nasional. Kenyataannya masih jauh diberdayakan dari potensi yang ada. Pemerintah harus serius dengan cara meningkatkan kapasitas pelabuhan Batam secara massif,” kata Richard saat memberi sambutan pada pelantikan Pengurus Ikatan Pemuda Karya Kota Batam, Minggu (7/2).

Richard menyampaikan, Pemerintah Singapura sangat tepat dengan telah mengembangkan kapasitas pelabuhannya, yang saat ini sudah 47 juta TEUs per tahun dan bahkan sedang dikembangkan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar di dunia, dengan kapasitas 65 juta TEUs per tahun. Kapasitas Pelabuhan Batu Ampar di Batam hanya 350.000 TEUs per tahun.

“Kalau bisa kita kembangkan tahap awal menjadi 10 juta TEUs saja, pasti sudah memberi dampak pertumbuhan ekonomi yang sangat besar bagi Batam. Belum lagi pengisian BBM tanker yang berlabuh di Batam, pasti sudah memberikan devisa sampai triliunan rupiah,” tegas dia.

Kilang minyak dan gas di Batam juga harus dibangun sebelum semuanya menjadi terlambat. Minyak dan gas Natuna dari pipa bawah laut langsung dikirim ke kilang minyak dan gas milik Indonesia. Sayang bila potensi alam tidak kita kuasai dan kelola dari hulu ke hilir. Itu semua berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan seyogyanya haruslah kita berdayakan, seoptimal mungkin untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Dengan adanya pelabuhan besar, kilang minyak dan gas di Batam. sangat besar dampak multiplier-effect ekonominya, belum lagi dampak trickle-down effect dengan terciptanya puluhan ribu kesempatan untuk bernafkah termasuk nafkah tukang ojek sekalipun,” tambah Richard.

Selain pengembangan pelabuhan, kilang minyak dan gas, Richard juga menyinggung pentingnya pengembangan sektor pariwisata Batam. Selama ini Batam hanya berfokus pada industri manufaktur, padahal pariwisata Batam juga mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendatangkan devisa.

“Kita terlambat mengembangkan sektor pariwisata, berpuluh tahun kita hanya mengandalkan industri manufaktur. Seandainya sektor pariwisata juga kita kembangkan secara simultan, dengan industri manufaktur pasti Batam sudah terang berderang seperti Singapura.”

Ada 18 juta turis manca negara mengunjungi Singapura dan belum lagi ada 26 juta turis yang ke Malaysia. Tidak mustahil bila disiasati dan ikhtiarkan dengan serius agar 10 juta turis mancanegara yang ke Singapura dan Malaysia ingin menyeberang ke Batam untuk beberapa hari saja.

“Batam bisa mendapat devisa puluhan triliun per tahun! Turis sangat senang untuk mengunjungi negara sebanyak-banyaknya, kadung tinggal nyeberang saja, kok,” demikian Richard Pasaribu. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait