SURABAYA, beritaLima.com – “ Anak-anak kita bukan hanya dibekali intelektual saja. Kalau itu saja, mereka bisa menjadi orang yang jahat. Harus diberi kasih sayang dan juga empati. Ini penting untuk membentuk karakter anak,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada 300 guru SMP se-Surabaya di acara Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Anak (GN-Aksa) yang digelar di Lt. 6 Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya, Rabu (22/6). Himbauan Risma untuk para guru dan orang tua menerapkan pendekatan emosional kepada anak sebagai upaya mencegah kenakalan remaja yang marak terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya “Ini gerakan bersama…, para guru, orang tua, lurah, hingga ketua Rukun Tetangga (RT) harus memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap tumbuh kembang anak-anak. Mulai di rumah, sekolah dan juga lingkungan tempat tinggal. Orang tua dirumah harus lebih sering berkomunikasi dengan anak. Begitu juga dengan para guru di sekolah. Ia mengatakan tantangan dan godaan yang dihadapi oleh generasi sekarang, berbeda jauh dengan tantangan pada masa kecil para guru dan dan orang tuanya. Salah satu parameternya,kejadian yang mengarah pada kejahatan seksual maupun kasus trafficking anak, acapkali bermunculan di negeri ini. “Banyak sekali godaannya anak-anak sekarang, tidak sama dengan kita dulu. Ada program televisi, gadget dan sebagainya. Ayo kita rangkul mereka. Kalau semua peduli, saya yakin anak-anak kita akan selamat dari semua godaan,” katanya.
Kegiatan ini tidak berhenti sekali ini, tetapi akan terus berlanjut dengan melibatkan orang tua, lurah, dan juga ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
Sambutan Tri Rismaharini ini ditutup dengan cerita bagaimana beliau begitu memperhatikan anak-anak, bahkan saat bertemu anak-anak PUNK dijalanan, beliau langsung turun dari mobil dan mengejar mereka. Karena setahu beliau, anak PUNK dijalanan biasanya berkelompok dan tidak jarang salah satunya adalah seorang gadis. La… disitulah biasanya terjadi kekerasan seksual karena untuk ikut di kelompok tsb biasanya sang gadis dipaksa untuk melayani hasrat seksual seluruh pemuda di kelompok tsb. Nawi