Riza Wahyuni Jadi Ahli di Sidang Cerai Crazy Rich AS dengan DI, Ini Penjelasannya

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com, Psikolog klinis dan forensik, Riza Wahyuni S.Psi. MSi hadir dalam sidang cerai crazy rich AS dengan DI di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Rabu (10/8/2022).

Riza Wahyuni yang juga adalah Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jawa Timur ini menjadi saksi ahli yang ditunjuk oleh DI.

Dalam kesaksiannya, Riza Wahyuni meminta agar majelis hakim bersikap netral tanpa memihak siapa pun. Lalu, posisi anak, kata dia, jangan dilibatkan ke dalam konflik orangtuanya.

“Saya sampaikan ke hakim, saya berdiri di tengah, tidak berpihak ke satu pihak saja. Saya berpihak yang terbaik untuk anak-anak mereka,” kata Riza usai sidang, di PN Surabaya.

Senada dengan psikolog Riza, DI menyatakan mendatangkan ahli bukan untuk mendapatkan pembelaan terhadap dirinya. Namun demi kepentingan siapa yang layak mengasuh buah hatinya setelah dirinya dengan AS bercerai nanti.

“Tidak ada. Ahli tadi sangat netral sekali. Jadi saya mendatangkan saksi ahli tadi bukan untuk membela saya, agar anak-anak memihak saya. Semua itu demi kepentingan bersama nanti,” katanya selepas sidang.

Terkait sikap AS yang akhir-akhir ini mendadak baik terhadap anak-anaknya, DI menilai sikap tersebut hanyalah sandiwara yang sudah direncanakan AS dengan matang setelah ia mendaftarkan gugatan perceraian ke pengadilan.

“Tadi ahli juga mengatakan bahwa AS baru beberapa bulan terakhir ini bersikap baik terhadap anak-anaknya. Sedangkan pernikahan saya dengan AS sudah berlangsung puluhan tahunan. Jangan hanya bersandiwara dan pencitraan saja. Yang baik itu yang di dalam,” sambung DI sambil mengelus dada.

Kepada awak media, DI mengaku kecewa dengan tes psikologi yang pernah dilakukan psikolog AS terhadap anak-anaknya. Menurut DI, tes psikologi yang pernah dilakukan AS tersebut tidak prosedural. Sebab ahli tidak pernah menjelaskan tujuan kenapa diadakan asasment kepada anak-anaknya.

“Ahli Riza Wahyuni tadi mengatakan prosedurnya harus jelas. Tujuan assasment itu untuk apa juga harus dijelaskan. Bukan cuma diberi blangko kosong terus disuruh isi-isi. Yang betul untuk tes psikologi itu seorang ahli harus bertemu secara tatap muka langsung dengan anak-anak. Jangan anak saya dibawah ke restoran terus diberikan kertas kosong untuk diisi,” pungkasnya.

Diketahui, kisah perjalanan rumah tangga Crazy Rich Surabaya AS dan DI nampaknya bakal berakhir. Hal itu setelah AS dan suaminya DI resmi mengajukan sidang gugatan perceraian di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Informasi yang didapat menyebutkan sidang gugatan cerai pasangan pengusaha ini sepekan lagi memasuki agenda kesimpulan. (Han)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait