RobertoNews: Kenapa Wanita Menaupase Pasti Hipertensi

  • Whatsapp
DR .dr.Robert Arjuna FEAS

HotIssue : Hipertensi pada wanita menopause,……….

Wanita bagaikan setangkai kembang tumbuh segar di musim semi dan otomatis akan layun tertelan waktu. Gadis di masa mudanya menunjukkan jati dirinya, ” siapa kamu ? Tahukah aku ini siapa ?

Sebab itu semua makhluk hidup ciptaan Tuhan akan layu pada masanya.Tak bisa ditawar tawar!
Begitu pula wanita mulai memasuki usia senja. selain fisik mengalami perobahan, uban putih, badan gembrok maka akan didanpingi penyakit tua antara lain Hipertensi & Jantung Tulang keropos dll

Perlu diingat bagi seorang ibu yang mengalami menopause akan menghadap gangguan kesehatan
antara lain :
1. Hipertensi dan Penyakit Jantung
2. Osteoporosis
3. Infeksi menetap di saluran kemih

Di negara berkembang Penyakit Aging proses merupakan masalah kesehatan yang terbesar n menelan biaya yang terbanyak dibandingkan dengan penyakit lainnya Hipertensi, Alzheimer’s Diabetes, Stroke,Gagal ginjal, Oesteoporesis dll.

Wanita memasuki era menopause akan menghadapi berbagai penyakit di antaranya adalah Hipertensi, Penyakit Jantung n Pembuluh darah/ kardiovaskular (PKV) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas.

APA ITU HIPERTENSI ?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Hipertensi (tekanan darah tinggi) masih menjadi momok bagi sebagian orang. Penyakit minim gejala ini berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi mematikan. Tak salah jika tekanan darah tinggi biasa dikenal dengan julukan “the Silent Killer.”

Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadinya kardiovaskular dan merupakan masalah utama di negara maju maupun berkembang.

Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya.

Hasil Penelitian membuktikan :
A. Penelitian klinis dan eksperimental mengarah pada hormon ovarium dilaporkan bahwa wanita pascamenopause mendapatkan hipertensi 2x dibandingkan dengan wanita premenopause dan tekanan darah cenderung meningkat berhubungan dengan menopause. Selain efek protektif hormon seks wanita, sensitiftas garam pada tekanan darah meningkatkan risiko terjadinya Hipertensi dan Penyakit Jantung dan Pembuluh darah.

B. Schulman IH et all dalam buku berjudul : “Salt Sensitivity and Hypertension after Menopause” membuktikan bahwa pascamenopause sensitiftas terhadap garam meningkat, menunjukkan bahwa hormon seks wanita berperanan dalam pengaturan natrium ginjal dan tekanan darah suatu keseimbangan:

1. Hemostatic antara nitric oxide (NO), angiotensin (Ang) II, dan reactive oxygen species (ROS) terhadap natriuresis karena tekanan
2. Hemodynamics ginjal, reabsorbsi natrium di tubular, stres oksidatif memainkan peranan penting dalam meningkatkan sensitiftas garam begitu juga kerusakannya pada sasaran organ akibat Hipertensi.
Estrogen meningkatkan aktiftas dan ekspresi Nitric Oxida ( NO ) serta Angiotensin II( Ang II)

C. Mereka menduga setelah menopause, kekurangan estrogen menyebabkan ketidak -imbangan antara NO dan Ang II mengakibatkan gangguan keluar masuknya natrium ginjal, stres oksidatif, dan Hipertensi terutama yang bersifat genetik terhadap perempuan. Berkurangnya kadar hormon ovarium memacu meningkatkan sensitiftas terhadap diet garam. Sangat mungkin menjadi awal terjadinya Hipertensi pascamenopause.

D. The WHO Cardiovascular Diseases and Alimentary Comparison Study menemukan hubungan yang kuat antara kadar natrium dan tekanan darah yang bebas dari umur pada perempuan pascamenopause.,
1. Sebelum menopause sudah mempunyai sensitiftas terhadap garam
2. Perobahan hormonal yang terjadi segera setelah menopause secara langsung a tidak akan meningkatkan sensitiftas garam. “Wanita sebelum operasi pengangkatan ovarium terdapat resistensi terhadap garam, prevalensi sensitiftas terhadap garam meningkat OK kehilangan hormon ovarium.

Kesimpulan :
Ada interaksi penting antara estrogen, NO, Ang II dan ROS di dalam pembuluh darah di dalam dinding pembuluh darah dan ginjal, memegang peranan penting dalam patogenesis dari Hipertensi postmenopausal dan cederanya organ- akhir. Secara klinis patut diduga dengan meningkatkan sensitiftas-garam estrogen menurun dapat menyebabkan HIpertensi,Penyakit Jantung n Pembuluh darah dan gangguan ginjal. Sekilas info, semoga bermanfaat

RobertoNews: 841 《 1.6.2020( 24.46 )

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait