Review & Renew……….
Masyarakat kita selalu berbincang soal Penyakit Autisme karena anak ibu Ani n Ibu Wati menderita Autisme maka anak tersebut tidak diterima di sekolah TK disarankan masuk sekolah luar biasa.
Akhirnya menimbulkan kegelisahan bagi keluarga yang mempunyai anak atau cucunya menderita Autisme.Data centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan prevalensi autisme di dunia sebanyak 1%. Berarti 1 dari 100 anak menderita autisme. Angka ini adalah angka yang sangat tinggi merupakan masalah bagi setiap negara. Autisme terjadi 5 kali lebih banyak pada laki-laki dibanding wanita.
Anak autis mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, masalah dalam komunikasi verbal dan non verbal, dan melakukan hal yang diulang-ulang, atau ketertarikan yang sempit dan obsesif.
Tidak merespon saat dipanggil,Perkembangan komunikasi lambat,Sulit bersikap berperilaku atau mengalami gejala di atas.Anak yang lebih besar dapat terlalu sensitif pada suara, bau, sentuhan, atau rasa maka perlu dicurigai anak anda menderita Penyakit Autisme.
Apa itu Autisme?
Autisme adalah kelainan neurologis dan perkembangan yang dimulai pada masa kanak-kanak dan bertahan seumur hidup. Autisme dapat mempengaruhi interaksi penderita dengan orang lain, berkomunikasi, dan belajar.
Gejala Autisme biasanya dimulai saat masih kecil, bahkan usia 1-2 tahun. ;
1.Tenang dan pasif
2.Tidak suka dipeluk
3.Tidak akan melihat lurus objek saat orang lain.
4.Ingin sendirian di kamar atau tempat tidur.
5.Tidak peduli saat orang bicara dengannya namun merespon suara lain
6.Berperilaku jetikkan jari, menyusun objek, dan tingkah aneh aneh.
7.Sulit beradaptasi dengan perubahan rutinitas
8.Sulit mengekspresikan kebutuhannya menggunakan kata-kata umum atau gerakan
9.Mereka kurang dapat berimajinasi
10.Terlambat bicara
Penyebab autisme?
Penyebab tidak mengetahui pasti autisme namun menyatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam autisme.
1.Faktor Genetik ditemukan perbedaan pada perkembangan beberapa area otak. Studi menyatakan bahwa autisme dapat merupakan hasil dari gangguan pertumbuhan otak normal di awal. Gangguan ini dapat merupakan hasil defek gen yang mengontrol perkembangan otak dan pengaturan bagaimana sel otak berhubungan satu sama lain. Autisme lebih sering terjadi pada anak yang lahir prematur.
2.Faktor lingkungan juga berperan dalam fungsi dan perkembangan gen, namun faktor lingkungan
tersebut belum diketahui secara spesifik.
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
1.Jenis kelamin: laki-laki memiliki risiko hingga 4 x > anak perempuan.
2.Faktor keturunan ; Orang tua seorang pengidap autisme
3.Masa kehamilan pengaruh minuman beralkohol atau Obat epilepsi dll
5.Kelahiran prematur
6.Penyakit lainnya, seperti sindrom Down, distrofi otot, neurofibromatosis, sindrom Tourette,
lumpuh otak (cerebral palsy) serta sindrom Rett.
Diagnosa Autisme melalui 2 tahapan :
1. Langkah pertama melibatkan skrining perkembangan umum selama anak periksa dengan dokter
anak saat masa kanak-kanak. Anak menunjukan beberapa masalah perkembangan dirujuk untuk
evaluasi tambahan.
2. Langkah kedua melibatkan evaluasi dari tim dokter dan dokter spesialis lain. Pada tahap ini, anak
dapat didiagnosis menderita autisme atau gangguan perkembangan lain.
Pengobatan ;
Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan autisme. Pemberian obat-obatan hanya untuk
mengatasi gejala atau keluhan bukan mengobati penyakit Autisme ,obat tersebut berupa ;
1.antidepresan untuk mengendalikan gangguan kecemasan,
2 penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI) untuk menangani depresi,
3 melatonin untuk mengatasi gangguan tidur,
4.anti-psikotik untuk menangani perilaku yang agresif dan membahayakan.
Jenis pengobatan yang tepat bagi tiap anak bergantung pada gejala-gejalanya. Pengobatan berbeda
untuk setiap anak dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Karena penderita autisme berbeda dari
satu dengan yang lain, maka hal yang membantu pada satu orang, mungkin tidak dapat membantu
bagi yang lain. Jadi pastikan untuk bekerjasama dengan semua orang yang terlibat dalam pendidikan
dan perawatan sang anak untuk menemukan cara terbaik dalam menangani gejala autisme
Berdasarkan hasil riset menunjukkan bahwa terapi intervensi dini dapat memperbaiki
perkembangan anak :
1.Terapi bicara dan bahasa: metode untuk memperbaiki perkembangan komunikasi pada anak
autis, melalui latihan bicara dan dukungan interaktif audio-visual
2.Terapi okupasional: terapi yang membantu anak berkembang,meningkatkan kemampuan untuk
hidup dan bekerja normal setiap hari
3.Terapi fisik: terapi yang meningkatkan perkembangan fisik dengan metode fisik seperti pijat dan
latihan
4.Terapi psikologi. Penanganan ini dianjurkan apabila penyandang autisme juga mengidap masalah
kejiwaan lain, seperti gangguan kecemasan.
Kesimpulan :
1.Penderita autisme umumnya juga memiliki gejala atau pengaruh dari gangguan lain seperti
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder),gangguan obsesif kompulsif (OCD), depresi,
gangguan kecemasan menyeluruh, ) gangguan belajar, gangguan sensorik, Epilepsi serta gangguan
bipolar ,Sindrom Tourette (kedutan berulang di area tubuh tertentu).Tiap gangguan tersebut
mungkin membutuhkan penanganan secara terpisah, misalnya obat-obatan atau terapi perilaku
kognitif.
2.Beberapa studi menunjukkan bahwa vaksinasi terutama vaksin campak-gondong-rubela, atau
MMR untuk mencegah penyakit infeksi anak-anak tidak akan meningkatkan risiko autisme. Tetapi
penelitian lebih lanjut menunjukkan hal ini tidak benar.
3.Jika ada tanda n gejala mencemaskan perkembangan anak anda,segera konsultasi pada dokter.
Apabila dokter mencurigai adanya gejala autisme, segera dirujuk pada dokter ahli maupun tenaga
spesialis untuk diagnosis lebih lanjut seperti psikolog,ahli saraf anak,psikiater, dokter spesialis anak,
dan ahli terapi wicara.
Sekilas info,Semoga bermanfaat
RobertoNews 836 : 《 5.3.2020(14.14)》