Bengkulu, beritalima.com | Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Bengkulu dan klarifikasi atas viralnya foto buka puasa bareng (bukber) dirinya bersama pengurus Golkar Bengkulu lainnya, di salah satu rumah makan mewah di Kota Bengkulu, pada Rabu, (6/5/2020) lalu.
“Pemberitaan ini (buka puasa, red.) harus diluruskan ya. Karena pada tanggal 6 Mei tersebut kita dari Partai Golkar ada agenda pembagian masker dan takjil berupa kue kotak dan nasi kotak untuk masyarakat. Kita bagikan di beberapa titik seperti di perempatan lampu merah Padang Harapan dan Masjid Raya Baitul Izzah,” ungkap Rohidin, Jumat (8/5/2020).
Kemudian, setelah pembagian masker dan takjil selesai para pengurus pun sudah bersiap pulang, namun waktu sudah menjelang Magrib. Maka, secara spontan para pengurus bersepakat untuk berbuka puasa di rumah makan terdekat, yakni Rumah Makan Sederhana.
“Nah setelah pembagian itu, hari sudah menjelang waktu berbuka. Sementara teman-teman pengurus rumahnya berjauhan. Dengan pertimbangan seperti itu, secara spontan kami berkesimpulan, ya sudah kita membatalkan (berbuka) puasa di rumah makan terdekat saja, yakni di rumah makan sederhana. Kita langsung duduk di ruangan tertutup dengan jumlah terbatas. Dan sebelum masuk rumah makan kita tetap jalankan protokol kesehatan. Kita mencuci tangan dan tetap menggunakan masker,” bebernya.
Menurut Rohidin, kegiatan buka puasa tersebut sebenarnya bukan dalam konteks formal berbuka puasa bersama atau buka bareng. Karena hal tersebut adalah murni spontanitas atas dasar pertimbangan waktu dan jarak tempuh rumah pengurus yang berjauhan.
“Salat Magrib pun sebagian tidak di situ, lebih banyak yang pulang langsung ke rumah karena memang tidak direncanakan sama sekali. Jadi bukan agendanya tuh buka puasa bersama tapi memang sehabis mengadakan acara berbagi takjilan, berbagi masker, tiba waktunya berbuka. Ya terus kita membatalkan puasa kita di rumah makan terdekat,” tambahnya.
Jadi, sambung Rohidin, tidak mungkin pihaknya melakukan hal yang mengabaikan apa yang menjadi imbauan pemerintah dalam rangka pemberantasan Covid-19.
“Justru kita selalu mengkampanyekan bagaimana menjaga physical distancing dan social distancing. Tetapi dalam situasi seperti yang kami alami sebagai pengurus Golkar kemarin, ya memang tiba waktu berbuka puasa, sementara kita masih di lokasi, ya tentu kita juga disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan sekali lagi tetap menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Kendati demikian, Gubernur Bengkulu itu juga memaklumi jika hal tersebut lantas menjadi viral dan ‘digoreng’ sedemikian rupa di media sosial. Rohidin juga mengatakan bahwa dirinya sangat memaklumi jika khalayak masyarakat merasa terluka perasaannya dan kecewa atas kejadian tersebut. Untuk itulah, dia menyampaikan klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat.
“Saya perhatikan kian hari berita-beritanya kian viral dan dipelintir. Untuk itu saya kira penting untuk disampaikan klarifikasi ini kepada publik masyarakat Bengkulu. Kemudian, kepada seluruh warga masyarakat Bengkulu yang saya cintai, jika kejadian buka puasa tersebut memang telah melukai perasaan dan mengecewakan, dari lubuk hati yang terdalam saya meminta maaf, karena sesungguhnya yang terjadi tidak seperti yang ramai diviralkan di media sosial. Ini hanya mispersepsi saja. Sekali lagi saya minta maaf dan kita semua harus tetap bergandengan tangan dan fokus dalam memerangi wabah Covid-19 ini, yakinlah kita semua akan dapat melewatinya bersama-sama,” pungkasnya. (Abh/rd)
Artikel ini telah tayang di bklvoice.id dengan judul “Begini Penjelasan Ketua Golkar Bengkulu Tentang Buka Puasa di RM Sederhana”