Jakarta, beritalima.com |– Kota Pacitan di Jawa Timur, bisa menjadi daerah lintasan wisata yang menarik di jalur Selatan Jawa, seperti diutarakan Calon Bupati Pacitan nomor urut satu Ronny Wahyono. Pesona pasir putih dan ombak di sejumlah pantanya yang berhadapan dengan Samudera Hindia, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Bila kita mengunjungi salah satu pantainya Pacitan, sebut saja Pantai Klayar atau Watukarung, dengan mudah akan menjumpai wisman yang sedang berselancar atau ingin menikmati keheningan, keramahan suasana desa serta kearifan lokalnya.
Sebentar lagi (November 2024), Kabupaten Pacitan akan ada pesta demokrasi atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk mengisi jabatan Bupati-Wakil Bupati. Ada dua calon bakal bertarung, yakni . pasangan nomor urut 1: Ronny Wahyono-Wahyu Saptono Hadi dan nomor urut 2: Indrata Nur Bayuaji-Gagarin Sumrambah. Pasangan nomor dua kini menjabat Bupati (Pertahana).
Dibawah ini petikan wawancara beritalima (BL) dengan Ronny Wahyono (RW), yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Pacitan dua periode (2014-2024), terkait rencana programnyaa bila nantinya akan terpilih sebagai Bupati Pacitan.
BL. Bila nanti terpilih sebagai Bupati, apa yang paling mendesak untuk meningkatkan citra Pacitan?
RW. Citra Pacitan dari sisi pariwisata sudah baik. Hanya saja perlu ditingkatkan lagi. Tidak hanya melalui promosi di online (media sosial) saja, tapi juga menggandeng para pelaku usaha pariwisata (transportasi, biro travel, dan lain sebagainya). Yang perlu segera diperbaiki adalah akses jalannya. Kalau dari Yogja dan Solo ke Pacitan sekitar tiga jam. Sehingga Pacitan itu bisa menjadi daerah lintasan. Yaitu jalan lintas selatan, agar bisa menyambung dari Yogya, Pacitan hingga Banyuwangi.
BL. Ini bisa meningkatkan sektor pariwisata?
RW. Minimal jalan yang dari Yogya ke Pacitan lewat Selatan sudah sambung. Pacitan ke Trenggalek juga belum sambung. Kalau Pacitan sudah menjadi daerah lintasan, maka sektor pariwisatanya bisa ditingkatkan lebih baik lagi. Sekarang ini yang kita kejar jalan lintas Selatan, minimal dari Yogya.
Kedua, saya sedang berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan, khususnya Perhubungan Udara, agar bisa ada bandara di Pacitan untuk pesawat. Kita sudah ada feasibility study nya untuk bandara. Lalu jalan kereta api, agar bisa menghubungkan Yogya ke Pacitan, Trenggalek hingga ke Banyuwangi.
BL. Untuk program petani dan nelayan, apa yang akan dikembangkan?
RW. Pendapatan yang besar itu memang ada di pertanian. Pertanian dalam arti luas, ada sawah, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan darat, ini kita tingkatkan terus. Yang utamanya ditingkatkan adalah manusianya. Sehingga dengan teknologi pertanian yang baru mereka (petani) bisa mengetahui dan melaksanakannya. Lalu sarana dan prasarananya kita berikan. Kemudian didukung permodalannya.
Untuk perkebunan itu harapannya, sayur mayur, buah-buahan, diusahakan jangan impor dari luar daerah. Kurangnya berapa, nah Kita ada lahan dari nol sampai diatas seribu meter diatas permukaan laut sudah tersedia. Jadi tinggal diprogramkan saja, sayur mayur tanamnya tinggal berapa, buah berapa.
Lalu peternakan, kita sudah ada sapi perah. Nanti bisa langsung dikirim ke Pabrik Nestle di Pasuruan. Lalu ada sapi dan kambing potong. Karena pasar kita untuk Yogya terbuka lebar.
Perkebunan ada kopi. Dalam program visi dan misi saya ada tiga prioritas, yaitu kopi, kakao dan biofarmaka. Minimal kebutuhan kopi se-kecemhatan bisa terpenuhi dan dapat berkembang hingga se-Pacitan. Kebutuhan kopi masih sangat besar. Termasuk kelapa. Kita penghasil kelapa terbesar nomor empat se-Jatim. Bagaimana kita bisa membangun pabrik pengolahan kelapa. Juga untuk pabrik Porang, dengan mengundang investor.
Untuk nelayan, adalah membangun industri pengalengan ikan. Kebanyakan ikan-ikan kita dbawa keluar dalam bentuk mentah. Kalau bisa barang-barang yang keluar dari Pacitan, minimal sudah diolah setengah jadi. Sehingga ada nilai tambah untuk Pacitan dan masyarakat.
Jurnalis: Abriyanto