Menurutnya, kunker wakil rakyat yang berangkat antara bulan Juli dan Agustus tersebut yang kan menghabiskan dana Negara mancapai Rp 3 Milyar tersebut dinilai tidak ada kepentingn untuk memajukan Rakyat, ini hanya mengeruk uang Negara untuk jalan jalan.
Dia menambahkan kalau DPR Aceh elakuan kunjungan ke luar negeri yang bisa diterima oleh masyarakat Aceh jika mampu menunjukkan kinerja dan pentingnya kunker tersebut bagi perubahan dan perbaikan dan membawa perubahan untuk Aceh.
Selama ini pihak DPR Aceh setiap kali kunjungan ke luar Negeri tidak mampu dan tidak pernah menjelaskan apa hasil dari kunjungan tersebut, dan sejauh mana hasil kunjungan tersebut berimplikasi pada kerja-kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Provinsi Aceh, saat dimintai tanggapan terkait kunker DPRA ke luar negeri, yang disebutan kunker wakil rakyat hanya untuk pelesiran menjadi semakin menemukan kebenaran dan kesahihannya karena dewan terhormat tidak mampu menjelaskan kepada masyarakat akan manfaat/kontribusi terhadap pembangunan.
Ia menambahkan kalau kunker tersebut dianggap tidak perlu dan tidak bisa dI jelaskan kepda rakyat lebiha baik jangan dipaksakan untuk melakukan kunker tersebut, dikarenakan tidak ada berguna bagi pembangunan Aceh dimasa yang akan datang, ujarnya,’’(**)