MALANG, beritalima.com- Guna memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang dan hari ini mulai beroperasi. RS tersebut memiliki kapasitas 306 bed dengan beragam fasilitas pendukung. Diantaranya tersedianya CCTV di setiap kamar guna memonitor pasien Covid-19, jogging track, tempat karaoke, koneksi wi-fi dan cafe yang dibuka selama 24 jam.
RS Lapangan Ijen Boulevard sendiri nantinya memfasilitas pasien Covid-19 di Malang Raya, Blitar dan sekitarnya.
“Pasien yang dirawat di RS Lapangan Ijen Boulevard adalah yang kategori sedang dan ringan. Diharapkan dengan adanya fasilitas yang membuat nyaman bisa dengan mudah meningkatkan imunitas para pasien sehingga bisa cepat sembuh,” jelas Gubernur Jatim Khofifah usai meresmikan RS Lapangan Ijen Boulevard, Kota Malang, Rabu (16/12), kemarin.
Sebenarnya, pembangunan RS Lapangan Ijen Boulevard sempat dihentikan untuk sementara waktu. Alasannya karena penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur khususn6a di Malang telah melandai. Namun karena lonjakan jumlah kasus positif cukup signifikan per November 2020 di Jatim, maka RS tersebut diaktifkan.
“RS Lapangan ini semula direncanakan beroperasi Oktober 2020, kemudian sempat terhenti karena kasus sudah melandai. Akhirnya kami lanjutkan kembali pembangunannya setelah bulan November ada lonjakan kasus,” ucapnya.
Oleh sebab itu, melihat adanya lonjakan kasus covid-19 Gubernur Jatim mengingatkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Masyarakat diimbau untuk menerapkan 3M adalah yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Gubernur Khofifah juga mewaspadai adanya klaster perkantoran. Dengan adanya klaster tersebut bisa berimbas memunculkan klaster keluarga.
“Kewaspadaan itu yang harus kita jaga. Karena dulu ada klaster pasar, kemudian dikuatkan dengan pasar tangguh. Kini berlanjut kepada klaster perkantoran yang berdampak pada klaster keluarga,” ucapnya.
Dengan meningkatnya lonjakan jumlah kasus positif Covid-19, pihaknya akan lebih gencar melakukan operasi yustisi. Operasi tersebut nantinya akan dibarengi dengan denda dan sanksi yang lebih mengedukasi, agar masyarakat lebih disiplin. Ope4asi yustisi terbukti efektif menurunkan angka penyebaran covid-19.
“Hal semacam ini harus dilakukan, agar masyarakat tetap waspada bahwa penyebaran covid-19 belum berhenti,” tambahnya. (Red).