MADIUN, beritalima.com- RSUD Kota Madiun, Jawa Timur, terus berupaya memaksimalkan kinerja seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada. Termasuk, petugas medis maupun non medis. Untuk itu, beberapa perubahan susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) pun dilakukan.
Karena itu, draft SOTK dipresentasikan langsung oleh Direktur RSUD Kota Madiun, dr Agus Nurwahyudi, kepada Walikota, H. Maidi, melalui focus group discussion (FGD) di aula pertemuan rumah sakit, Selasa 18 Agustus 2020.
Terkait hal tersebut, walikota memberikan beberapa masukan sebagai bahan pertimbangan. Salah satunya, melihat visi rumah sakit ke depan. Kemudian, menentukan jumlah SDM tenaga medis maupun non medis yang dibutuhkan.
“Perencanaan pembangunan rumah sakit harus berkesinambungan,’’ tutur H. Maidi.
Walikota menambahkan, penempatan SDM sesuai dengan kompetensi yang dimiliki juga menjadi modal penting dalam membangun rumah sakit. Sehingga, diharapkan target akreditasi yang lulus 100 persen ke depannya dapat tercapai.
Namun, hal yang paling penting dan menjadi dasar utama rumah sakit, menurutnya, adalah pelayanan yang maksimal kepada pasien. Untuk itu, fasilitas yang ada juga wajib ditingkatkan.
‘’Fasilitas kita tingkatkan, tapi jumlah pasien harus semakin menurun. Sehingga, seluruh warga Kota Madiun sehat dan sejahtera,’’ tandasnya. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).