Ruang Ujian Praktek Mesin CNC Milling Dilakukan Secara Ketat

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Selama kurun waktu 29 tahun SMK Dwija Bhakti tiap tahun mengikuti Lomba Kompetensin Siswa (LKS) SMK, yang sebelumnya dinamakan Olimpiade Kompetensi Siswa. Sekarang LKS ke – 29 yang diselenggarakan Dwija Bhakti yang juga sebagai tuan rumah yang menyelenggarakan LKS di bidang mesin Computer Numerical Control (CNC) Milling atau alat mesin potong yang dioperasionalkan oleh sistem komputer untuk menyingkirkan material dari benda kerja secara akurat.

“Pesertanya 12 orang anak yang diproyeksikam untuk tingkat nasional telah mengikuti diseleksi tingkat wilayah kerja maupun tingkat Kabupaten/Kota,” jelas Arief

“Lomba CNC Milling membuat produk benda kerja yang soalnya memang bener – bener dirahasiakan sampai sekarang kami sebagai tempat penyelenggara lomba tidak diperkanankan masuk ruang praktek,” tandas Drs. Arief Soegiarto, MM kepada beritalima.com, Senin (7/6/2021).

Ia pun menjelaskan bahwa ujian teori LKS CNC Milling dilaksanakan minggu kemarin 6 Juni 2021. Pengenalan alatnya sampai pukul 12.00 wib. Setelah isoma, tepatnya pukul 13.00 dilanjutkan pengarahan sekaligus mempertegas aturan – aturan bagi peserta dan pembimbing, lalu dilanjutkan dengan ujian teori.

Anak-anak yang sekarang berlomba ini katanya, anak anak yang sudah lolos ujian teori. Kemudian besok ada 6 anak – anak yang mau ujian lagi pengumumannya hari rabu.
siapa saja yang terbaik dari yang sudah ada ini. Jadi menurutnya yang paling baik dari yang terbaik dan bisa dikirim sebagai delegasi Indonesia ke tingkat dunia.

“Pengumumannya tersentral di provinsi, nanti jam 10.00 ada pembukaan di tingkat provinsi oleh ibu Gubernur Provinsi Jawa Timur, Ibu Khofifah Indah Parawansa secara live streaming,” terang Arief kepada beritalima.com.

Sementara dijelaskan Kepala Sekolah SMK Dwija Bhakti tersebut bahwa dari 12 peserta lomba CNC Milling sampai dengan tanggal 9 Juni 2021 akan melewati tiga katagori penilaian yakni melihat bagaimana sikap bekerjanya dan bagaimana memperlakukan alat dan mesin. Kedua melihat skill dan keterampilannya, tiga mengikur proses waktu ujian.

“Meskipun kerjanya nanti bagus tapi waktunya habis yang audah. Jadi ada batasannya karena diberikan waktu dua jam. Jadi anak anak SMK ini sudah pilihan dan luar biasa,” tandasnya.

Menurutnya tinggal waktu dua jam itu sudah disetting waktunya kalau memang dua jam selesai dan hasilnya bagus, terbaik itu juara. Kalau enggak selesai otomatis akan gugur.

“Materi yang dipakai untuk lomba ini adalah materi permesinan atau teknik permesinan. CNC Milling gengsinya anak teknik permesinan meskipun ada lomba – lomba lain tapi tidak disini tapi di Singosari, Malang, Jawa Timur.

“Jadi pandemi Covid-19 ini lomba itu tidak dipusatkan disatu wilayah Kabupaten/Kota tapi dipecah-pecah ada di Jombang, ada di Surabaya, dan ada di Sidoarjo,. Dan ada di Singosari di Malang dan sebagainya. Jadi ada 51 lomba,” jelasnya.

Tim penguji diperoleh dari dua instansi tersngnya, yakni dari ITS dan dari PEDC Malang, kompetensinya dibidang CNC Milling. PEDC itu sebagai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Malang.

Hal itu mengingat dirinya ketika mengikuti diklat selama 6 bulan pada tahun 1989. Menurutnya P4TK pusat guru – guru praktek kejuruan. Sejatinya lomba itu telah dicanangkan pusat tepatnya programnya Direktorat SMK Kemendikbud, tapi lombanya baru dilaksanakan sekarang dan juara lomba tingkat nasional diprediksi bulan September nanti.

“Jadi anak – anak yang juara nanti dikumpulkan diprovinsi dibekali lagi dengan skill yang lebih bagus, keterampilannya lebih bagus lagi, dipoles lagi termasuk kalau enggak salah bahasa Inggrisnya juga,” tutur Arief Kasek SMK Dwija Bhakti Jombang.

Masih dijelaskan Arief, dalam ujian praktek, masing – masing dua jam, dengan catatan selesai atau tidak selesai minggir lalu digangi anak berikutnya. “Duan mesin. Mesinnya harus diamankan karena harganya mahal, mesin CNC Milling sekecil itu harganya Rp650 ribu,” jelasnya.

“Yang diberangkatkan ke Jakarta hanya 1 orang siswa dari 3 orang orang juara Lomba Kompetensi Siswa dari numlah total 12 orang peserta lomba. Namun dalam lomba CNC Milling ini tidak semua anak sekolah SMK permesinan bisa mengikuti lomba teknik permesinan melainkan mencari anak – anak yang berkompeten,” tuturnya.

Namun berdasarkan informasi yang diterima Kepala Sekolah SMK Dwija Bhakti Jombang memperoleh bocoran bahwa juara satu CNC Milling dalam LKS SMK akan mendapat bea siswa sampai lulus S-1 dari penyelenggara nasional.

“Sayangnya di masa pandemi ini seleksinya masih ada yang menggunakan daring. Seperti sekarang ini luring (tatap muka). Memang lomba praktek mesin tidak bisa daring melainkan harus langsung tatap muka dan fisik karena pengamatannya langsung,” pungkas Arief.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait