Rumah Energi Dan Antam Bahas Akuisisi Smelter Tsingshan

  • Whatsapp
Rumah Energi Dan Antam Bahas Akuisisi Smelter Tsingshan

Jakarta, beritalima.com| – Yayasan Rumah Energi, bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) gelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Menelaah Strategi Hilirisasi PT Antam Melalui Rencana Akuisisi Smelter Tsingshan Group (19/12).

FGD yang dipandu Dwika Febrianti selaku Master of Ceremony (MC) serta dipimpin Redaktur Energi Juang, Hiski Darmayana sebagai Moderator itu,menampilkan dua narasumber, yakni Rafly Ruben Rialdi (Analis Energi) serta M. Farhan (Peneliti Muda dari FEB UI).

Rafly Ruben menyatakan akuisisi ini membuat Antam dapat mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) milik smelter Tsingshan Group.

“Teknologi ini dikenal efisien dalam pengolahan bijih nikel laterit menjadi NPI (Nickel Pig Iron). Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan energi secara optimal dengan efisiensi termal tinggi, sehingga konsumsi energi per ton nikel berkurang,” ujar Rafly.

Terkait kebutuhan energi untuk operasional smelter pasca-akuisisi, smelter Tsingshan itu membutuhkan rata-rata energi listrik hingga 30–50 MW untuk kapasitas produksi 28.000 ton NPI per tahun.

“Untuk sumber energi yang optimal, nantinya gas alam bisa digunakan sebagai bahan bakar utama karena dapat menurunkan emisi karbon hingga 50% dibandingkan batubara,” terang Rafly.

Sedangkan Farhan menyatakan, akuisisi smelter Tsingshan Group oleh PT Antam menciptakan dampak signifikan pada perekonomian regional dan nasional, terutama melalui kebijakan hilirisasi nikel.

“Peningkatan produksi di kawasan operasional smelter, seperti Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan multiplier effect pada sektor logistik, konstruksi, dan lapangan pekerjaan lokal,” papar Farhan dihadapan peserta yang hadir dari mahasiswa, LSM serta pemerhati migas.

Farhan melanjutkan, di tingkat global, akuisisi ini memperkuat daya saing Indonesia dalam rantai pasok nikel dunia, terutama untuk industri baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik.

Dalam kesempatan berbeda, Anggota DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyambut baik FGD oleh Rumah Energi dan Antam. Gus Falah menegaskan, FGD ini bisa menjadi wahana pencerahan publik, terkait arti penting akuisisi smelter Tsingshan Group oleh Antam.

“Akuisisi itu penting dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Karena Tsingshan ini berpengalaman dalam produksi baterai kendaraan listrik di China,” ungkap Gus Falah.

“Sehingga akuisisi akan menguntungkan Antam dan Indonesia, karena kita menguasai smelter dari perusahaan yang teruji dalam produksi baterai kendaraan listrik,” tambahnya.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com

Pos terkait