Oleh: Rudi S Kamri
Hari ini saya diundang makan siang dan diskusi bebas oleh mbakku Widya dan para pegiat #SelasaBerkebaya di rumah Mas Glen dan Mbak Ria Wulandari di Kemang Jakarta Selatan.
Selain keramahan para perempuan penjaga tradisi dalam menyambut kedatangan saya, diskusi dengan para perempuan cerdas dan para suaminya pun sangat mencerahkan saya. Banyak pengetahuan dan ilmu baru yang saya dapat dari Mas Glen, Mbak Ria, Mbak Widya, Mbak Meita dan suami.
Yang sangat menarik di rumah Mas Glen dan Mbak Ria yang bernuansa Jawa ini penuh pernik-pernik Natal, padahal tuan dan nyonya rumah bukan beragama Kristen. Pada saat saya tanya mengapa banyak pernik-pernik Natal, mereka berdua menjelaskan dengan bijak.
“Ini cara kami menjadi Indonesia dan menghormati perayaan Natal bagi saudara dan sahabat kami yang beragama Kristen. Besok kalau peringatan tahun baru China atau kami juga menghiasi rumah dengan hiasan shin-cia. Hal yang sama pada saat Hari Raya Idul Fitri,” kata mereka menjelaskan
Saya menyebut rumah indah itu adalah Rumah Indonesia. Dimana keberagaman Nusantara disandingkan dan dipadukan dengan penuh keindahan dan kedamaian. Dari mereka berdua, Mas Glen dan Mbak Ria hari ini saya belajar bagaimana menjadi manusia Indonesia yang sesungguhnya. Salut dan penghargaan tinggi atas keindonesiaan indah yang disuarakan Mas Glen dan Mbak Ria.
Terimakasih kepada mbak Widya dan Mbak Meita yang mengundang saya hari ini. Dan undangan Hari Raya China dan Lebaran serta hari raya yang lain saya tunggu. Hari ini saya tidak semata memberi informasi tapi juga menerima banyak pengetahuan dan informasi. Matursuwun Tuhan ?
Dan hadiah buat saya dikirim foto yang berjudul: Penyamun di Sarang Bidadari.
Salam SATU Indonesia
RSK 24122019
#SelasaBerkebaya
#KridhaDhari