JAKARTA,beritaLima.com|| Berkeliling Maluku dalam agenda reses, Saadiah Uluputty meyakini, potensi pangan yang ada di Maluku, mampu menopang ketahanan pangan nasional. Pasalnya, sawah ada, sagu dan ubi-ubian banyak, serta sumber karbohidrat lainnya.
Anggota DPR RI Fraksi PKS ini mengungkapkan, mendatangi langsung dan bertemu petani, ketua kelompok tani di pematang sawah di desa Waehatu, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Berdiskusi duduk di walang-walang dan membahas soal tanaman pangan, dalam hal ini padi sebagai komoditi pangan yang ditanam petani Waehatu. Hadir juga, Babinsa Waehatu dan pengurus DPD PKS Kabupaten SBB yang mengundang Saya untuk ikut panen di Desa Waehatu pada tanggal 4 Januari 2025 kemarin.
Dijelaskan, kami berdiskusi cukup lama dan mendengarkan aspirasi yang mereka sampaikan. Mulai dari keluhan soal bibit, pupuk, irigasi, serapan gabah hingga harga yang anjlok setiap datang musim panen. Maluku memilik potensi lahan sawah dengan komoditi padi sebagai makanan pangan yang cukup potensial, sebagai ketahanan pangan di Maluku selain sagu, dan ubi ubian.
” Sebenarnya Maluku potensial bisa menaikan produksi berasnya untuk menopang ketahanan pangan nasional. Jika persoalan-persoalan yang disampaikan bisa ada solusinya. Tentu, sebagai Anggota DPR RI yang berada di Komisi IV masukan dan pengenalan terhadap persoalan petani menjadi sangat penting untuk bisa diadvokasi. Tentu, dengan menggandeng berbagai pihak terutama pemerintah daerah, pengusaha dan petani itu sendiri,” ungkapnya.
Secara kewilayahan, sambungnya lagi, luas panen padi dan produksi beras Maluku disebut terus menurun. Penyebabnya, seperti yang dikeluhkan petani adalah bibit yang sudah tidak unggul, pupuk subsidi yang terus dikurangi, irigasi yang bermasalah, perkebunan sawit, dan ketergantungan petani terhadap bantuan pemerintah.
Alhasil, produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 44,78 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 7,08 ribu ton atau 13,65 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 51,86 ribu ton. beberapa kabupaten kota di Maluku.
Sementara itu, dari data yang ada, produksi beras Maluku baru dapat mensuply 31 persen dari kebutuhan konsumsi beras Maluku per tahun atau 69 persen, kebutuhan konsumsi beras Maluku masih dipasok dari luar daerah.
Sedangkan, secara nasional, dari data SUSENAS BPS, luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 22,64 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 1,35 ribu hektare atau 5,63 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 23,99 ribu hektare.
Dan, produksi padi pada 2023 yaitu sebesar 79,96 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 12,64 ribu ton atau 13,65 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 92,60 ribu ton GKG.
” Semoga dengan kunjungan-kunjungan langsung di spot spot pertanian, bisa bertemu, kenali dan membangun sektor pertanian yang lebih inklusif dan produktif,”harapnya. (ulin)