BLITAR, beritalima.com – Ada yang menarik dalam safari Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Blitar, Minggu 11 Maret 2018. Usai melihat salah satu desa wisata di Blitar, Gus Ipul mendatangi Gelanggang Pacuan Kuda Kikis Tunggurono, Kendalrejo, Talun, Blitar.
Ditemani Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Jawa Timur Muhammad Ru’i, Gus Ipul menyaksikan Gelaran Kejuaraan Pacuan Kuda Tingkat Nasional Jatim Derby.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyaksikan tiga race terakhir. Di antaranya, Kelas B Sprint 1.200 meter dengan hadiah Rp 8 juta, Kelas A Terbuka 2.000 meter berhadiah Rp 10 juta dan Kelas A Sprint 1.300 meter berhadiah Rp 8 juta.
Tak kalah dengan para penonton, tampak di tribun VIP, Gus Ipul ikut berjingkrak-jingkrak menyemangati para joki yang beradu pacu menjadi pemenang.
Dimulai dari Kelas B Sprint 1.200 meter diikuti oleh enam kuda jagoan. Keluar sebagai kuda unggulan dimulai dari juara tiga adalah kuda Kadung Tresna (Malang), kedua Gonzales (Madiun) dan juara pertama Predator (milik Wakil Bupati Blitar Marhaenis UW).
Sementara, di dua race lainnya. Keluar sebagai unggulan pertama, Putra Pertiwi (Pandaan) di Kelas Terbuka 2.000 meter dan Kartika (NTT) di Kelas A Sprint 1.300 meter.
Di akhir, Gus Ipul dipersilakan untuk memberikan hadiah sekaligus penghargaan bagi para pemenang di tiga race tersebut. Terlihat Gus Ipul sangat senang berfoto dengan para juara dan masyarakat sekitar yang hadir.
Menurut Gus Ipul, pacuan kuda menjadi salah satu sarana olahraga dan hiburan yang diminati oleh masyarakat Jawa Timur. Selain itu, juga dari ajang pacu kuda ini banyak joki handal dari Jawa Timur yang berkompetisi hingga tingkat nasional.
“Tak hanya itu, ke depan juga kita akan terus kembangkan sehingga dapat berdampak di sektor lainnya seperti pariwisata. Saya harapkan event seperti ini dapat mendongkrak wisatawan nusantara (wisnus) kita, bahkan wisatawan mancanegara (wisman),” jelas dia.
Di samping itu, Gus Ipul bersama Puti Guntur Soekarno mencanangkan beberapa program yang memang konsen untuk mendorong tiap daerah mengoptimalkan potensi tiap daerahnya.
Dimulai dari Tebar Jala, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai kearifan lokalnya masing-masing. Dan juga Seribu Desa Wisata (Seribu Dewi), mendorong munculnya desa-desa wisata, dengan tujuan mendorong pula tersedianya lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat desa.(*)