Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sahabat…
ternyata putaran arus waktu dan kesibukan yang mengalir deras
seringkali menjerat kita pada pusaran arah yang tak pasti
kita terpenjara oleh kejemuan dan kebosanan
seolah kita hanya menjadi mahluk ragawi tanpa arti
sementara nurani dikucilkan dalam kobangan lumpur penuh noda
padahal kita mahluk yang terlahir sangat suci
Sahabat…
Di sini ku termenung,
…sambil menatap curamnya tebing di belantara sukma…
…antara kau dan aku…
Dan ketika hati terusik tuk berbisik…
…serta merta ingatan terhentak akan ruang hampa yang goyah…
Cukup lama kau tak menyapaku…..
Cukup lama kau tak bersua padaku….
Cukup lama kau terkerangkeng jeruji waktu….
Aku merasa gundah ketika kau gelisah….
Aku merasa perih ketika kau bersedih….
Aku merasa terpatung ketika kau bingung…..
Jangan kau palingkan wajah….tapi tetaplah menengadah….
Menengadah pada Allah Yang Maha Indah…..
Begitu mulia dan suci….kalau kau bermohon pada-Nya…..
Dan aku sebagai temenmu…….
Izinkan tuk mendorongmu dengan do’a……….
Semoga kau tetap sehat dan bahagia….
…dalam hentakan kaki ketika kau melangkah dalam kasih-Nya semata. Aamiin YRA