Saat Klarifikasi di Kantor PCNU, Camat Dlanggu Berasumsi Lagu Yallal Wathon Adalah Mars Partai

  • Whatsapp

MOJOKERTO,Beritalima.com- Insiden protes camat Dlanggu, Akmad Samsul Bakri, terhadap Lagu Yallal Wathon di acara Pendamping Desa yang di gelar oleh Asosiasi Pendamping Desa Indonesia (APDI) di gedung serba guna Desa Pohkecih, Dlanggu, Mojokerto. Selasa (19/07/2022) kemarin

Saat menghadiri undangan dari PCNU untuk klarifikasi (Tabayun) Akmad Samsul Bahri menyampaikan permohonan maaf apabila masalah ini menimbulkan isu yang luar biasa di masyarakat

“Secara pribadi saya tak bermaksud apa-apa, hanya meminta pendamping itu tetap independen dan itu saya sampaikan ke pendamping kecamatan Dlanggu yang juga bawahan saya” ujar Akmad Samsul Bakri di kantor PCNU Kabupaten Mojokerto. Rabu(20/07/2022)

Lebih lanjut diceritakan kronologi kejadian, saat itu saya berangkat ke kantor dan saat melintas di depan balai desa saya melihat banyak mobil dan motor tanpa ada pengamanan dari polisi atau satpol PP sehingga dirinya inisiatif untuk mampir karena acara itu juga tak ada pemberitahuan.

“Saya masuk ke ruangan pak kades, lalu saya telpon pak Kapolsek apa kegiatan ini ada pemberitahuan dan pak Kapolsek saya suruh merapat” lanjut Samsul Bahri

Ia juga menuturkan, sambil menunggu Pak Kapolsek saya di datangi panitia lokal yang bernama Umi yang kebetulan adalah pendamping kecamatan Dlanggu, kemudian saya bilangi mestinya acara seperti harus ada pemberitahuan agar ada pengamanan, dan saya juga bilangi kalau acara lagi susunan acara menyanyikan Indonesia raya dan mars pendamping ngak usah lagu lain (Yallal Wathon)

“Saya bermaksud baik agar pendamping desa itu independen, karena lagu itu pendukung sebuat partai, namun, melalui pertemuan ini saya meminta maaf” pungkas camat Dlanggu

Sementara itu Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto Muhammad Al Barra, menyampaikan terima kasih kepada pak camat yang sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.

“Saya Pengurus Ansor tadi malam juga dapat japrian terkait persoalan ini. Namun, kami sebagai GP Ansor bersikap bijak, jajaran Ansor kami imbau tabayun dulu jangan dahulukan emosi, kita tunggu penjelasan sebenarnya apa yang terjadi dari yang bersangkutan langsung,” ucap Gus Barra.

Lanjut Dikatakan Gus Barra, niatan Camat Dlanggu Pak Samsul Bakri agar acara pemerintahan itu independensi itu penting. Namun, acara peningkatan kapasitas tenaga pendamping desa itu mayoritas warga Nahdliyin. Adanya klarifikasi, penjelasan, kronologi serta permintaan maaf Pak Camat, akhirnya ya dimaafkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Sebagai PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, kami tidak akan memperpanjang persoalan ini dan untuk instansi lain agar tidak mengulangi kejadian serupa di Kabupaten Mojokerto. Perkara ini tidak diperuncing, kami mengimbau rekan Ansor untuk tahan diri pada persoalan ini,” ucap Gus Barra(Kar)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait