LAMPUNG, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan pentingnya membangun desa untuk mendorong pemerataan pembangunan berkeadilan, terutama, dalam kondisi Pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri penandatanganan MoU dan launching Pogram Desa Emas Bersama Satmakura di MS Town Beach, Pantai Mutun Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (4/9) siang.
“Sebagai representasi daerah, DPD RI berkomitmen mendukung berbagai program yang menyangkut pembangunan dan pemberdayaan kawasan pedesaan. Karena tujuannya menyejahterakan masyarakat yang. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 ini dibutuhkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dimulai dari tingkatan desa sebagai manifesto fundamental dan satuan pemerintahan terkecil dalam lingkup NKRI,” kata LaNyalla.
Lahirnya UU No: 6/2014 tentang Desa, menurut LaNyalla, memberikan perspektif dan konsep baru dalam pembangunan desa. Desa kini bukan lagi objek pembangunan dimana hidupnya tergantung dari stimulus pusat. Desa telah bertransformasi sebagai subjek pembangunan.
“Desa sekarang sudah menjadi unit pemerintahan yang menggerakkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, peran tersebut dikenal dengan istilah membangun desa dan desa membangun,” ujar LaNyalla.
Ditambahkan, Indonesia memiliki wilayah dengan geografis dan penduduk yang banyak seperti China. Namun, China saat ini lebih baik dalam segala bidang. Indonesia perlu belajar cara China memajukan bangsanya.
“Indonesia perlu strategi dan pendekatan baru buat kesejahteraan rakyat seperti yang dilakukan China. Salah satu strategi China menciptakan lapangan kerja secara masif mulai dengan membangun desa lewat pertanian. Karena sektor pertanian tidak membutuhkan syarat SDM dan skill yang harus tinggi,” ujar LaNyalla.
Terkait Program Desa Emas, LaNyalla mengatakan, perlu mengedepankan semangat untuk menjadikan peradaban desa yang tangguh, mandiri, bermartabat dan sejahtera. Sekaligus membawa dampak terhadap strategi pembangunan bangsa berlandaskan bina karakter, persaudaraan, sinergi, dana, pasar serta produk unggulan.
“Konsep gerakan Desa Emas sudah dikembangkan di berbagai desa di tanah air, yaitu beberapa potensi desa dapat dioptimalkan dengan pendirian berbagai bidang usaha,” kata dia.
LaNyalla mencontohkan Desa Eretan Kulon, Indramayu, yang berhasil menggali potensinya. Desa Eretan Kulon telah menghasilkan omset Rp 1 miliar per hari dari 7 (tujuh) unit usaha yang ada.
“Mereka menghimpun kekuatan desa melalui program patriot desa yang melakukan aktifitas potensial seperti pelatihan dan pembekalan skill warga desa untuk mewujudkan desa berdikari,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)