JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi harus mampu menjadi yang terdepan dalam profesionalisme di tengah wabah virus Corona (Covid-19) untuk memastikan distribusi pangan dan alat kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia sampai ke tujuan tepat waktu.
Hal tersebut disampaikan legislator dapil II Sumatera Barat itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual komisi membidangi Perdagangan dan Industri ini dengan BUMN Cluster Transportasi itu pekan ini. “Di tengah Covid-19 yang melanda 34 provinsi dan lebih 270 kabupaten/kota di Indonesia, saya meminta perusahaan plat merah ini dapat mempertahankan performanya.”
Berdasar trend statistik, ungkap anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, Mei mendatang Indonesia diprediksi masih menghadapi situasi tidak menguntungkan. Bbahkan menuju masa paling puncak kondisi pandemi Covid-19. Angkutan penumpang baik darat, laut maupun udara termasuk penyeberangan masih mati. “Kesimpulan RDP, BUMN Transportasi harus mampu berkoordinasi dengan BUMN cluster Pangan dan farmasi agar distribusi segala macam produk pangan dan alat kesehatan,” ujar Ketua Yayasan Kanker Indonesia itu.
Pada kesempatan RDP, Nevi mengingatkan BUMN Transportasi seperti PT Garuda Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelni (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bahwa beberapa propinsi selain kena wabah Covid-19 juga mengalami defisit pangan. Defisit Pangan itu mestinya dapat disupport wilayah Indonesia lain yang masih surplus, asalkan ada proses distribusi yang baik.
Komisi VI, lanjut dia, akan memberikan teguran atau sangsi tegas kepada Kementerian BUMN dan jajaran direksi BUMN Transportasi apabila terjadi kelalaian yang menyebabkan keterlambatan distribusi kebutuhan pokok, obat dan alat kesehatan ke seluruh wilayah NKRI.
Komisi VI DPR RI mendukung BUMN Transportasi untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tetap memperhatikan hak-hak karyawannya sesuai kondisi perusahaan. Setiap orang berharap pelayanan negara yang dilakukan BUMN transportasi pada urusan transportasi publik.
Ada 270 juta masyarakat Indonesia menunggu peran BUMN Transportasi agar distribusi logistik berjalan baik. “Saat ini sudah mulai kelihatan ada hambatan pada urusan distribusi logistik. Kapal sulit bersandar. Terminal serba sulit menjalankan protokol. Bahkan sudah terasa di masyarakat, pelayanan logistik sehari sampai tidak dapat dijanjikan,” ucap Nevi.
Karena itu, Nevi menyarankan BUMN Transportasi segera menyusun langkah dan strategi baru untuk kebaikan perusahaan pasca Covid-19. Efisiensi inovasi dalam masa pandemi sangat diperlukan sehingga Perusahaan tetap survive. Perusahaan juga harus bersiap memperkuat operasional atau re-starting transportasi begitu dilakukan pelonggaran pasca Mei atau Juni. “Kesempatan saat ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat dan meningkatkan kapasitas SDM.
Komisi VI sepakat untuk meminta BUMN Transportasi menyusun dan mengimplementasikan strategi restrukturisasi usaha meliputi operasional, kecukupan modal, model bisnis dan pengaturan arus kas perusahaan. Semua ini untuk meminimalisir dampak wabah Covid-19 terhadap perusahaan baik saat ini maupun pasca wabah untuk recovery,” demikian Hj Nevi Zuairina. (akhir)