Pendidik dalam bahasa Arab yakni, Al mudarrisu, Al Mu’allimu, dan Al Ustadzu, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah Teacher , banyak sekali istilah dari pendidik, namun memiliki arti yang sama yakni orang yang mentrasfer pengetahuan kepada peserta didik, begitu juga menjadi tauladan yang baik untuk mereka.
Menjadi seorang pendidik adalah sudah tugas setiap manusia, bahkan Nabi Muhammad sudah menjadi seorang pendidik, saat beliau diutus menjadi seorang nabi, beliau mengajarkan banyak hal kepada sahabat-sahabatnya, baik melalui perkataanya atau prilakunya yang sekarang biasa disebut dengan istilah Hadist , begitu juga seorang perempuan menjadi madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Namun, dalam menjadi seorang pendidik, harus memiliki beberapa karakteristik yang mampu mendukungnya untuk menjadi seorang pendidik aktif, kreatif dan inofatif, diantaranya:
- Selalu memperhatikan keadaan atau kodisi siswa saat belajar
- Memiliki tujuan yang sangat jelas dalam setiap pembelajaranya
- Memiliki ketrampilan dalam menjelaskan dan mendeskripsikan setiap materi pelajaran
- Mampu mengelola kelas dengan baik
- Mampu menggunakan teknologi dengan baik.
Dari beberapa karakteristik pendidik yang baik tersebut , hanya sedikit diantara pendidik yang mampu dalam menggunakan teknologi dengan baik, apalagi pendidik yang sudah tua , dimana saat menempuh pendidikan S1 belum mendapatkan materi yang menyesuaikan dengan kebutuhan sekarang , karena tugas seorang guru adalah memberikan pengetahuan kepada peserta didik yang sesuai dengan zamanya , sehingga pendidik dituntut untuk melek teknologi yakni mampu memanfaatkan teknologi dengan baik.
Dalam musim pandemi ini pendidik dituntut untuk aktif dalam penggunaan teknologi dan aplikasi-aplikasi yang mendukung pembelajaran peserta didik dari rumah atau bisa disebut dengan learning form home, dimana banyak sekolah yang menggunakan teknologi komputer, laptop, hp dll. Begitu juga dalam penggunaan aplikasi-aplikasi, misalnya google form, google meet, zoom dan via WhatsApp , sehingga pendidik harus memili keinginan untuk memahami cara penggunaan semua teknologi dan aplikasi yang digunakan saat pembelajaran daring, karena sebuah keinginan hadir karena kebutuhan.
Pemahaman dalam penggunaan teknologi dan aplikasi ini membutuhkan sebuah dampingan yang berupa pelatihan dan arahan, dan ini menjadi tugas bagi seorang pendidik dan calon pendidik yang mumpuni untuk menularkan atau berbagi pengetahuan ke pendidik lainya yang belum mampu.
Dalam hal ini bertepatan dengan adanya satu program yang telah diresmikan oleh pihak Universitas Muhammadiyah sidoarjo yakni KKN merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan pada daerah tertentu, karena KKN ini dilaksanakan saat pandemi covid 19 , maka kkn ini diberi nama KKNT UMSIDA atau kuliah kerja nyata tangguh yang merupakan trobosan baru yang sebelumnya tidak terfikirkan dengan pendekatan keilmuan multi disiplin, dari itu saya melihat KKNT ini mempunyai design sangat fleksibel, ringan, murah, dan aman bagi seluruh orang yang terlibat dalam pelaksanaannya. Mulai dari program kerja yang telah di sediakan dengan menyusaikan kondisi pandemi, tidak adanya basis mitra dengan desa, aturan-aturan mengenai pembatasan untuk berkumpul dan mengumpulkan massa, dilaksanakan secara individu, adanya protokoler pelaksanaan kegiatan, fleksibilitas dalam penurusan administrasi, dll. Salah satu program kerja dari KKNT ini adalah pendampingan pendidikan.
Adanya KKNT ini merupakan sebuah momen yang tepat untuk penulis sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang pendidikan untuk mengabdikan segala yang dimiliki berupa teori-teori atau ilmu-ilmu tentang pendidikan untuk masyarakat disekitar saya , dalam hal ini saya harus menyesuaikan kebutuhan dan permasalahan pendidikan yang terjadi di masyarakat, dalam masa pandemic ini saya lebih fokus dalam permasalahan tentang pemanfaatan teknologi yang menjadi permasalahan dalam setiap pendidik.
dalam KKNT ini memiliki batasan-batasan dalam pelaksanaanya sehingga penulis memilih untuk membantu beberapa pendidik yang tidak jauh dari lingkungannya, disana penulis mendapatkan beberapa pendidik yang belum bisa mengaplikasikan beberapa teknologi dan aplikasi yang sangat penting untuk proses belajar mengajar daring yang terjadi di masa pandemic ini, dalam hal ini penulis melaksanakan setiap satu minggu dua kali, lebih tepatnya hari sabtu dan minggu, kadang harus menyesuaikan waktu dengan setiap objek, itu tidak jadi masalah, karena dari pertama ini adalah masa pengabdian masyarakat bagi penulis, setiap pertemuan , biasanya menghabiskan waktu 120 menit, dalam setiap pertemuan ada dua materi yang saya sampaikan kepada setiap objek, diantara materinya adalah pelatihan penggunaan moodle cloud yang meliputi membuat akun di moodle cloud, mengubah profil di moodle cloud, membuat kursus di website yang telah dibuat, mengisi topic pelajaran, menyisipkan video dan audio dimateri utama, memasukkan file power point dan Pdf serta file-file yang lain, membuat forum diskusi, membuat assessment, membuat beberapa kuis, mislanya esay, benar salah dan pilihan ganda, mengaksplorasi menu dan sistem, menambah user atau pengguna ke kursus, menejemen nilai dan download nilai, serta download aplikasi bandicam, zoom, google form, google meet dan pengaplikasianya.
Dalam hal ini bebrapa pendidik atau objek merasa sangat terbantu dalam pelatihan penggunaan aplikasi ini, dengan adanya program ini dapat membantu pendidik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam proses pembelajaran kepada peserta didik saat daring, ada sebagian objek yang mentrasfer pengetahuan barunya kepada pendidik yang lain, sehingga pengetahuan yang didapat juga bermanfaat untuk orang lain.
Begitu juga bagi penulis sendiri sebagai mahasiswa, merasa puas dengan program yang dilakukan, karena dengan program ini bisa membantu pendidik yang belum mampu mengaplikasikan teknologi dan aplikasi yang digunakan saat pembelajaran daring, penulis juga mendapatkan peluang untuk mengaplikasikan keilmuan yang didapat, sehingga ilmunya dapat terimplementasikan untuk memecahkan permasalahan pendidikan yang ada didalam masyarakat, karena kadang teori tidak sesuai dengan realita yang ada, meskipun teori ada berdasarkan sebuah realita.