AMBON,beritaLima.com,- Maju dan tidaknya suatu daerah, bergantung pada Pemudanya. Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), merupakan Kabupaten tertua di Provinsi Maluku. Meski begitu, untuk menjadikannya sebagai Kabupaten pencontoh bagi Kabupten/kota lainya di bumi Raja-raja ini, bisa dibilang masih jauh dari kata iya.
Bagaimana tidak, perjalanan Kabupaten dengan Ibu Kota Masohi itu, belum dikategorikan sebagai Kabupten berkembang, bahkan maju, padahal ia merupakan daerah tertua di Provinsi Kepulauan ini. Hal ini harus menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda di jaman kekinian ini.
Untuk itu perlu adanya gerakan pembaharu. Dimana harus ada perubahan dalam skema kepemimpinan pada organisasi yang dinamakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat DPD di Kabupaten Pamahanunusa itu. Sama halnya ditingkat pusat dan Provinsi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) juga punya peran besar dalam memberikan ide-ide cemerlangnya guna membantu pemerintah dalam hal membangun pembangunan di daerah tercinta.
DPD dipandang perlu mencetuskan gerakan-gerakan baru, dengan memberikan kesempatan kepada figur-figur muda yang ada di daerah itu untuk memipin organisasi kepemudaan tersebut. Saatnya harus ada pemimpin-pemimpin muda yang berani, inovatif, dan penuh kreativitas memimpin organisasi itu, guna membangun semangat seluruh generasi muda lainya di era teknologi ini.
Sebab, selama ini belum satupun terlihat tindakan ataupun peran kepengurusan DPD KNPI pada periode-periode sebelumnya, yang menunjukan tindak ekstaranya secara real kepada masyarakat di daerah itu. Karenanya harus ada figur-figur pemuda dengan kreativitas yang penuh dengan ide-ide cemerlang mengedepankan kepentingan pemuda secara menyeluruh.
Salah satu figur yang dbilang pas adalah, Fatzah Tuankotta. Meski bukan merupakan anggota KNPI, Tuankotta dipandang cocok, bahkan layak diikutsertakan dalam bursa pemilihan Ketua DPD KNPI Kabupaten Maluku Teangah pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD KNPI Malteng mendatang.
KNPI adalah milik seluruh komponen pemuda yang ada di daerah ini, karenanya dengan mendapat dukungan dari pemuda-pemudi di daerah itu, Tuankotta menyatakan dirinya siap jika didorong untuk ikut dalam bursa pencalonan pemilihan Ketua DPD KNPI nanti.
Atas niat baiknya itu, kepada Media ini, Tuankotta mengatakan saat ini dirinya sudah siap dengan visi-misinya untuk menjadi calon ketua DPD KNPI.
Menurutnya, Pemuda harus digali semangatnya, sebagai pemimpin pada sebuah organisasi besar yang membawa atribut pemuda, sebisa mungkin sang pemimpin untuk menciptakan pemuda yang inovatif dan kreatif untuk ikut serta dalam membangun daerah ini.
Dengan melihat begitu banyak pengangguran di daerah yang hingga kini belum bisa dijawab pemerintah daerah, dan DPRD sebagai representasi Rakyat pun belum mampu menunjukan kerja nyatanya dalam upaya penantasan angka pengagguran di daerah ini. Ini membuktikan peran dari KNPI sampai sekarang bisa dikatkan belum maksimal.
“Membuka lapangan pekerjaan kepada pemuda dengan cara membangun kerja sama dengan pemda dan DPRD,”kata Tuankotta kepada Media ini via WatsApp, Senin. (4/12/2017).
Karena, silih berganti sudah pemimpin DPD KNPI Malteng, namun bisa dikatakan belum ada upaya realistis untuk merubah Akhlak pemuda. Karenanya menurut Tuankotta, sudah saatnya pemuda untuk bangkit ikut serta bersama-sama pemerintah daerah untuk membangun daerah, salah satunya dengan merubah paradigma pemuda, karena sepanjang generasi KNPI selama ini tampak peran untuk itu belum mampu diwujudkan.
Padahal KNPI dimanapun, adalah milik semua anak muda di daerah setempat. Namun di Malteng, KNPI di seakan milik segelintir orang saja. Peran ekstra untuk membangkitkan semangat seluruh generasi muda tak nampak terlihat sama sekali.
Untuk itu, kedepan KNPI harus mampu menciptakan pemuda yang bermoral, sebab jika dilihat banyak kasus kriminalitas yang terjadi di daerah ini, misalnya pemerkosaan, pembacokan, pencurian dan lainnya, adalah perbuatan generasi muda yang seharusnya perlu diperhatikan oleh organisasi kepemudaan terbesar di Republik ini.
“Olehnya itu harus ada peran KNPI dalam melihat hal-hal yang di maksud. KNPI adalah milik semua anak muda Malteng bukan milik segelintir orang yang masih terikat pekerjaan,”jelasnya.
Melihat seakan ada kekeliruan dalam roda kepengurusan organisasi itu selama ini, tambah dia lagi, wadah ini (KNPI) harus di selamatkan sehingga tetap fokus dalam menyelesaikan agenda-agenda organisasi yang disahkan dalam Musda nanti.
“Saya berharap pertarungan di Musda KNPI malteng mendatang bukan sebagai ajang serimonial saja tetapi harus ada niatan kolektif untuk sama-sama memajukan KNPI Malteng lebih baik lagi,”tandasnya.(Mukaddar)