Jakarta, beritalima.com| – Safari diplomasi Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara selama dua pekan membawa hasil signifikan. Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (16/2), Presiden Prabowo dan rombongan dengan Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia mengunjungi sekaligus melobi sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa.
Kunjungan kerja pertama Presiden Prabowo adalah ke Arab Saudi, bertemu langsung dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Mohammed bin Salman Al Saud. “Hasilnya produktif, Anda sendiri dengar pengumuman mereka ya, bukan pengumuman kita. Pengumuman mereka. Mereka juga menilai sangat berhasil. Banyak kemajuan yang kita capai di beberapa bidang. Mereka tingkatkan investasi di Indonesia,” ujar Prabowo kepada awak media.
“Saya mengajukan bahwa Indonesia ingin membangun perkampungan haji yang permanen di situ. Secara prinsip mereka tidak keberatan tapi tentunya akan dilakukan persiapan-persiapan perencanaan teknis,” jelas Kepala Negara.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama internasional dengan negara-negara sahabat di Timur Tengah. “Di beberapa bidang kita juga sangat erat kerja sama dengan Arab Saudi, dengan negara-negara saudara-saudara kita di Timur Tengah, Mesir, Arab Saudi, Emirat Arab, Qatar, Jordan, sangat-sangat sinkron kita,” tambahnya.
Dari Timur Tengah, Presiden terbang ke Brasil menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di kota Rio de Janeiro (disamping Prabowo ada lawatan kenegaraan bertemu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Indonesia sudah diterima secara sah sebagai anggota penuh BRICS.
“Brasil dan Indonesia sama-sama negara sangat besar, memiliki hutan tropis yang sangat besar, bisa dikatakan paru-paru dunia. Kita juga memiliki sumber-sumber alam yang sangat besar. Aneh kita berbicara, Presiden Lula dan saya mengatakan aneh hubungan dagang kita masih relatif kecil. Jadi ini kita ingin tingkatkan,” ungkap Kepala Negara.
Lanjut, Presiden kunjungan ke Brussel, Belgia, menghadiri pertemuan dengan Uni Eropa, serta dialog empat mata bersama Raja Belgia, Philippe. Presiden menyampaikan, telah dicapai terobosan besar setelah lebih dari satu dekade perundingan.
“Setelah 10 tahun perundingan alot akhirnya kita mencapai kesepakatan Indonesia dan Uni Eropa akan masuk ke dalam apa yang disebut CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang itu sama dengan Free Trade Agreement. Jadi barang-barang kita bisa masuk Uni Eropa 0 persen tarif, mereka juga. Jadi kita sangat ini lah, ada hubungan simbiosis. Mereka punya teknologi yang bagus, punya sains, punya dana keuangan. Kita punya mineral, kita punya komoditas, kita punya pasar. Jadi ini simbiosis,” terang Presiden.
Usai dari Brussels, Presiden bertolak ke Prancis untuk menghadiri peringatan Hari Nasional Prancis Bastille Day sebagai tamu kehormatan sambil melihat Kontingen Satgas Patriot II (TNI-Polri) menjadi pembuka parade militer di Champs Élysées.
“Kita diberi kehormatan bisa memimpin defile Hari Nasional Prancis. Ini sesuatu yang baru pertama kali dalam sejarah suatu negara dari Asia mimpin defile di Prancis, kehormatan besar,” kisah Prabowo. Di akhir kunjungan luar negerinya, Prabowo bertemu Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko.
Jurnalis: abriyanto

