Safari KB, Upaya Menunda Kehamilan dan Membatasi Jumlah Anak

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Puskesmas Ngantru, Kabupaten Tulungagung, gencar laksanakan safari Keluarga Berencana (KB). Safari KB merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.

Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita, banyak wanita yang harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit.

Tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.

KUPT Puskesmas Ngantru, dr. Dedi Hariyanto, menyampaikan bahwa, KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity).

Kemudian, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal dengan demikian kami memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang safari KB implant/IUD.

“Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu,” ucapnya. Senin, (27/5/2024).

“Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, oleh sebab itu pelayanan safari KB implan/iud pada perempuan. Dengan demikian dapat menunda kelahiran, menjarangkan anak atau membatasi jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya kesuburan,” tambah Kapus Ngantru.

Lanjut Kapus mengatakan, tujuan diadakan safari KB yaitu, penggunaan alat kontrasepsi meningkat, menurunkan jumlah angka kelahiran bayi, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan cara menjarangkan kelahiran.

“Jumlah peserta sebanyak 25 orang, dengan jenis pelayanan IUD 5 orang dan Implant 20 orang. Sasarannya, usia produktif di wilayah kerja puskesmas Ngantru, meliputi Desa Bendosari, Ngantru, Pulerejo, Pojok, Kepuhrejo, Mojoagung, Batokan dan Banjarsari,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait