Ternate – Safari Pushidrosal di pangkalan TNI AL Ternate Bersama Stakeholder bidang Maritim. Hidrografi bukan hanya sekedar peta laut, Hidrografi adalah kunci gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan laut suatu Negara, Kamis (4/04/2019)
“Laksda TNI Dr. Harjo Susmoro saat di wawancarai Wartawan BeritaLima.com. Tentang peran pentingnya Hidrografi dalam mendukung fisi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia maretim Dunia”
“Dari 5 (lima) poros maretim dunia yang kita canangkan adalah untuk membangkitkan kembali masalah maretim, pengolahan sumber daya laut, infanstruktur dan konektivitas, diplomasi maretim, dan terakhir adalah pertahanan negara itu semua di awali atau membutuhkan Data Hidrografi ”
Harjo Susmoro, Tampa data itu tidak bisa dilaksanakan secara sempurna, oleh karena itu poros maretim Dunia hanya di wujudkan, sekiranya penggunaan data hidrosen hidrografi bisa kita kuasai secara penuh. Hidrografi bukan hanya sekedar kata laut, tetapi adalah kunci gerbang perekonomian dan unjung tombak pertahanan laut suatu Negara.
Betapah pentingnya data itu, Hidrografi jangan sampai jatuh atau di kuasai oleh asing. Bahwa penggunanya itu bukan hanya milik nasional, tapi internasional memang itu kewajiban negara untuk bisa membuktikan informasi Hidrografi glafi dalam kusus patrimetrik kata laut itu paling utama untuk kepentingan publik.
Maluku utara dan kasusnya di Ternate merupakan salah satu rangkaian dari 24 (dua pulu empat) pelabuhan sebagai tol laut di indonesia, saya harapkan 24, pelabuhan itu akan menjadi akses baik untuk perpindahan barang dari suatu Negara, Hingga negara ke kita. Dan juga distribusi kursusnya kebutuhan-kebutuhan pokok untuk rakyat indonesia secara menyeluruh dan merata apabila itu bisa terjadi.
Berikutnya akan ada ifen internasional Sail tidore untuk tahun depan, sehingga kita yakinkan perairan kegiatan tersebut akan aman. Diharapkan nanti negara atau kapal Apa yang mereka akan undang, kendala Armada Negara kita masi relatif dan masalah anggaran masi terbatas sehingga memenuhi semua kebutuhan kita kala prioritas. Kita lebih fokuskan kepada ancaman faktual dengan menggunakan anggaran atau aset yang ada.
Sementara ini kita suda pemekaran pengempangan yang tadinya hanya 2 (dua) armada Barat, dan Timur. Sekarang suda ada 3 (tiga) Armada dan sekarang Maluku di tangani Armada 3 (tiga). Karena kebutuhan dan tuntutan untuk pengawasan agar lebih fokus. Karna wilayah Armada Timur awal-awal itu cukup luas tidak usa dibagi-bagi lagi agar lebih baik lagi.(rdy-ata/n)