Sagolicious Tiga Kali Cetak Rekor MURI Sajikan 4.000 Porsi Mie Sagu

  • Whatsapp
Sagolicious Cetak Rekor MURI sajikan 4.000 porsi Mie Sagu

Jakarta, beritalima.com| – PT Sagolicious Indonesia Prima kembali cetak sejarah pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk ketiga kalinya, dimana saat ini berhasil mencatat rekor sebagai penyaji prasmanan mie sagu terbanyak, dengan 4.000 porsi Mie Sagolicious. Acara pemecahan rekor ini berlangsung di Mall Artha Gading (MAG), Jakarta Utara (20/10).

Sebelumnya, Sagolicious telah meraih dua rekor MURI lainnya, yakni sebagai pelopor pasta mie kripik dan produsen dengan varian mie sagu terbanyak. Dengan rekor terbaru ini, Sagolicious semakin memperkuat posisinya sebagai inovator dalam industri makanan berbasis sagu.

Acara ini didukung oleh Badan Pangan Nasional (BPN), yang diwakili oleh Ibu Rebecca, serta Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, yang turut meresmikan pemecahan rekor. Peserta Run MAG yang hadir terlihat sangat antusias, bahkan beberapa di antaranya kembali antre hingga tiga kali untuk menikmati Mie Sagolicious rasa tomyam, yang menjadi favorit banyak pengunjung.

Pengumuman dan pengesahan rekor MURI dilakukan langsung oleh Pak Osmar dari pihak MURI di tengah arena acara. Penyerahan piagam resmi rencananya akan dilakukan oleh Jaya Suprana dari MURI Indonesia pada 31 Oktober 2024.

“Kami hadir di sini untuk mempromosikan sagu sebagai bahan makanan yang enak, lezat, dan bergizi,” ujar Ibu Rebecca dari BPN. Ia juga menekankan pentingnya sagu sebagai alternatif pangan yang lebih sehat, terutama bagi masyarakat Indonesia yang rentan terhadap diabetes.

Jenny Widjaja, pemilik Sagolicious, menyampaikan, “kami sangat bersyukur dan bangga bisa memecahkan rekor MURI untuk ketiga kalinya. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dan berprestasi.”

Produk Sagolicious berbasis sagu adalah makanan sehat dan bergizi. Sagolicious mendukung program BPN dan kampanye B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), yang mengajak masyarakat untuk mengurangi konsumsi nasi dan beralih ke sumber karbohidrat lain yang lebih sehat seperti sagu, yang memiliki indeks glikemik rendah serta kaya serat, kalsium, dan zat besi.

“Sagu adalah makanan asli Indonesia dan dapat menjadi bagian penting dari ketahanan pangan nasional,” jelas Jenny, yang juga mengajak masyarakat mencicipi lezatnya olahan sagu di Sagolicious Cafe & Resto, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di resto ini disajikan berbagai hidangan berbasis sagu dan seafood dari wilayah Indonesia Timur.

Jurnalis: Rendy/Abri

beritalima.com

Pos terkait