SURABAYA – beritalima.com, Findrilia Santoso, dokter klinik kecantikan LVIOR jalan Embong Ploso 29 Surabaya yang pernah dua kali menangani terdakwa Stella Monica menyebut ada lima postingan di @Stellamonica.h mengandung fitnah.
Postingan itu adalah, banyak korban, dokternya dokter umum bukan dokter kecantikan, sukanya main suntik, mahal dan cream racikan mengandung steroid
Hal itu diungkapkan oleh dokter Findrilia sebagai saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jatim pada sidang kasus pencemaran nama baik Klinik LVIOR yang menjerat Stella Monica di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
“Menurut saya Stella sudah menyebarkan fakta yang tidak benar tentang LVIOR. Penyebaran fitnah di instagram itu saya ketahui setelah diberi capture sama Jenifer, salah satu staf di LVIOR,” katanya di ruang sidang Candra, PN Surabaya. Rabu (16/6/2021).
Dijelaskan dokter Findrilia dari kelima postingan Stella Monica tersebut yang paling memberatkan adalah postingan yang menyebut disana dokter umum dan bukan dokter muka, dan postingan yang berbunyi banyak komplain di LVIOR.
“Dampak postingan tersebut terjadi penurunan jumlah pasien yang datang dan ini berakibat pada penurunan pendapatan juga penurunan kredibilitas LVIOR. Bahkan sempat pertanyaan dari pasien apakah benar dokter-dokter disini memang benar kurang kompetan,” jelasnya.
Dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dokter Findrillia juga mengungkapkan kalau terdakwa Stella Monica juga sudah menyebar fitnah bahwa cream di LVIOR mengandung steroid dan klinik LVIOR itu mahal.
“Cream dan obat-obatan yang diberikan ke Stella sudah mengantongi ijin dan sudah pula disesuaikan dengan kondisi wajah yang dikeluhkan. Stella bukan dokter, bukan pula peracik cream, dari mana dia bisa bilang semua cream racikan kita mengandung steroid. Mahal itu relatif, kalau sekelas kita dibanding kompetitor ya gak mahal,” ungkapnya.
Sebagai dokter sekaligus salah satu pemegang saham di klinik LVIOR, dokter Findrillia juga menerangkan bahwa dirinya pernah dua kali menangani masalah jerawat dari Stella Monica.
“Pertama 4 Januari hanya konsultasi, kedua 8 Agustus melakukan treatmen. Pada saat pertama kali datang wajahnya penuh dengan jerawat,” terangnya.
Menjawab pertanyaan tim kuasa hukum Stella Monica yang mempersoalkan mekanisme komplain di LVIOR, dokter Findrillia mengatakan ada dua mekanisme komplain, satu pasien bisa datang langsung ke klinik dan yang kedua juga dapat lewat sambungan WhatApps (WA). (Han)