BANDUNG, beritaLima.com ,- Situs Nagara Padang (gunung Padang) yang terletak di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung merupakan Situs Megalitikum dengan koleksi batu unik. Berdasarkan catatan sejarah, Situs Nagara Padang terbentuk pada masa Miosen atau skala waktu geologi antara 23,03 hingga 5,331 juta tahun lalu. Batu–batu besar di lokasi yang dikelola Perum Perhutani RPH Patrol BKPH Tambakruyung Timur KPH Bandung Selatan itu berdasarkan penelitian para ahli merupakan hasil erupsi dalam atau inner eruption dari gunung berapi. Magma yang keluar dari gunung berapi mengalami pembekuan dalam waktu sangat lama sehingga membentuk batu-batu unik. Ada yang berbentuk cekung seperti wadah penyimpanan air, menyerupai pintu gerbang, dan bahkan menyerupai organ vital perempuan sehingga dinamai batu “palawangan ibu”. Dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp. 5.000,- saja, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan Situs Nagara Padang. Untuk mengelola wisata Situs Nagara Padang, Perum Perhutani KPH Bandung Selatan telah merekrut FPPL Jagat (Forum Pemuda Peduli Lingkungan Jaganaya Tjantayan) yang beranggotakan pemuda-pemudi Desa Rawabogo. Asep Dani, salah seorang anggota FPPL Jagat kepada beritalima.com, Kamis, (25/08/2016) mengatakan, untuk mencapai target pendapatan Rp. 20 juta pertahun, nantinya akan dibangu outbond dan Bumi Perkemahan untuk tahap awal memuat 30 tenda yang dipusatkan di bawah agar kelestarian dan keasrian situs dapat terjaga. Selain itu juga ke depan akan dibuat track and trail. Bagi pengunjung yang akan menyambangi Situs Nagara Padang bisa melalui jalur Bandung – Ciwidey. Dari alun-alun Ciwidey menuju Desa Rawabogo. Jalur lain dari Kabupaten Bandung Barat melewati Desa Mukapayung dan Desa Buninagara, namun rute tersebut sangat berat. Selain melewati medan berbahaya, jalan di Pamipiran Desa Buninagara keadannya rusak parah. (Pathuroni Alprian).