Jombang | beritalima.com – Pengalaman seorang guru yang pernah mengikuti program adiwiyata saat memgajar di SMPN 1 Diwek. Yang kebetulan sekolah itu yang mengikuti program adiwiyata sekitar tahun 2010, berhasil mencapai adiwiyata nasional dan mandiri pertama di Kabupaten namun untuk menuju adiwiyata nasional mandiri harus punya tiga sekolah binaan sebagai prasyarat
“Disana pelaku guru yang terlibat saya harus tahu apa arti adiwiyata dan bisa menyimpulkan bahwa Adiwiyata bukan sekedar administrasi, bukan sekedar sekolah menjadi hijau tapi bagaimana membawa keluarga besar baik siswa, guru, karyawan, tetangga kanan kiri sekolah memiliki karakter dalam penyelamatan lingkungan,” ujar Yoni TJ Kurnianto, selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu Mojoagung saat diwawancarai beritalima.com, Jum’at (20/1/2023).
Lebih lanjut diungkapkan Yoni, Penyelamatan lingkungan tidak hanya pada pohonnya saja akan tetapi bagaimana ciri khas dari lingkungan yang sehat. Di tingkat sekolah diawali karakter tentang sampah karena sampah ini sudah menjadi problema dunia. Apalagi katanya, manakala terjadi penumpukkan dan campur antara sampah yang bisa hancur dan tidak akan menjadi masalah bersama.
“Makanya sejak awal sampah itu harus ada pemilahan seperti sampah plastik, sampah kimiah, sampah organik yang bisa didaur ulang dan dapat diolah lagi harus di sendiri sendirikan. Itu yang pertama,” ujarnya.
Yang kedua kata Yoni, bagaimana menghemat energi air yang ada hubungannya dengan lingkungan, misalnya air bekas cuci tangan dialirkan ke tanaman agar tanaman tersebut dapat asupan air. Begitu juga daur ulang pembuangan air besar agar bersih dan bisa dimanfaatkan lain selain untuk diminum.
Ketiga merubah karakter tentang energi listrik dan merubah mindsite anak agar kipas angin, lampu bila sudah tidak dipakai harus dimatikan jangan langsung keluar ruangan kelas.
Masih lanjut Yoni, yang juga selaku Ketua IGI Jombang, menjelaskan tentang pengelolaan sampah plastik yang baik dengan menggunakan konsep 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle.
Yoni pun menegaskan, bahwa gerakan aksi ini didukung legalitas formal seperti mengeluarkan SK agar masuk dalam penilaian adiwiyata. Dan masuk dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendkdikan (KTSP).
Sementara Yoni TJ Kurnianto yang saat ini sebagai Kepala SMPN 1 Mojoagung tengah menyelesaikan adiwiyata yang akan menuju penilaian provinsi. Dengan demikian membuat konsep Satu Guru Satu Tanaman (SAGU SATA) dan Satu Kelas Lima Tanaman (SAKE MATA).
“Kita akan membuat gerobak sampah organik plastik, dan gerobak sampah lain yang mwngandung racun. Sampah organik akan dijadikan kompos, sampah plastik akan kerjasama dengan pengepul dan sampah lain kerjasama dengan DLH,” pungkas Yoni.
Reporter : Dedy Mulyadi