JAKARTA, Beritalima.com-
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur berencana mengadopsi Pola penanganan sampah seperti Kelurahan Rawabadak selatan, Koja, Jakarta Utara.
Hal itu di katakan Alosius Riberu Sekretaris Kecamatan Larantuka ketika melakukan Studi banding dalam rangka peningkatan Aparatur Sipil Negara di Kelurahan Rawa Badak Selata, Jum’at (28/04/2017).
“kami akan meminta 18 lurah dan satu kepala desa yang ikut dalam study banding untuk menerapkan program PSR (pemilah sampah rumah tangga) namun sebelumnya akan dilakukan rapat dan pola penanganannya, agar masyarakat bisa menerima program tersebut,”ujar Riberu selaku ketua rombongan.
Sementara study banding dalam rangka peningkatan Aparatur Silip Negara (ASN) khususnya para lurah dan kepala desa ini dimaksudkan untuk menimba ilmu dan menambah wawasan dan belajar seperti kelurahan yang ada di Metropolitan Jakarta.
Dalam kunjungannya di Kelurahan Rawa Badak Selatan Para Lurah dan kepala desa tersebut melakukan dialog langsung dengan Walikota yang diwakili Kabag Tapem Pemko Jakarta Utara Retno Daru Dewi, Camat dan Lurah serta pata pegawai kelurahan. Selanjutnya rombongan beserta pejabat Pemko Jakut melakukan peninjauan ke PTSP, kegiatan PKK, Komposting dan hidroponik di kelurahan maupun meninjau RPTRA Rasela.
Sekcam mengaku merinding dengan segudang program lurah yang bisa dilaksanakan. “kalau di kecamatan Larantuka jumlah jiwanya hanya 60 ribu, sedangkan di kelurahan rawabadak selatan mencapai 48 ribu jiwa 16 ribu KK 11 RW dan 104 RT betapa besarnya satu kelurahan di Jakarta,”kata Aloisius Ribwru.
Sutarjo Lurah Rawa Badak Selatan kepada para tamunya, memaparkan sejumlah program termasuk pengelolaan anggaran, aparatur, serta dalam menggali potensi masyarakat yang sudah metropolis. “Ini harus benar – benar kerja keras dan langsung turun ke lapangan menyambangi warga dan para tokoh bersama 3 pilar ( babinsa dan Binamas),” kata Sutarjo.
Sedangkan Walikota yang di wakili Kabag Tata pemerintahan menjelaskan, jakarta utara yang terdiri dari 6 kecamatan, 31 kelurahan dengan jumlah penduduk 1,7 juta jiwa terdiri dari 447 RW, 5191 RT .
“Masalah yang dihadapi keseharian salah satunya adalah sampah dengan produksi sampah setiap harinya mencapai 900 hingga 1000 ton dengan pengangkutan sebanyak 250 truk dan salah satu upayanya adalah melakukan pengangkutan sampah dari LPS dan pendekatan kepada masyarakat membuat bang sampah yang sangat potensial katanya, ada sekitar 30 lebih bangsampah yang telah ada di Jakut,” jelas Retno Daru Dewi. (Edi)