Salah Satu Ponpes di Kampak Trenggalek ‘Digerudug’ Ratusan Massa

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Setidaknya ada 300 an orang warga datangi salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Sugihan, Kecamatan Kampak, Trenggalek. Hal tersebut dipicu oleh berlarutnya kasus dugaan tindak pidana asusila di lingkungan lembaga pendidikan agama dimaksud.

Mereka ingin menemui pengasuh ponpes yang diduga telah melakukan aksi tak senonoh kepada santriwatinya.
Mengingat, sudah beberapa bulan kasus itu mencuat namun belum ada progres penanganan sebagaimana keinginan keluarga korban.

Salah satu peserta aksi masa yang tidak mau disebut namanya mengatakan jika sebenarnya tuntutan warga hanya ingin bertemu pengasuh ponpes. Menanyakan secara langsung bagaimana kronologis atas kejadian yang menimpa santriwatinya itu.

“Kami dari keluarga korban (santriwati) hanya ingin bertemu Kyai S sebagai pengasuh ponpes,” sebut dia, Minggu 22 September 2024.

Masih menurut nara sumber, kedatangan warga (yang mayoritas masih kerabat santriwati) ini hanya ingin melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan (pengasuh ponpes). Tidak ada unsur ingin berbuat anarkis atau tindakan arogansi lain. Beritikad baik, guna bersilaturahmi guna bermusyawarah bersama antar pihak.

“Namun, jika oknum pengasuh ponpes tetap tidak mau menemui maka akan didatangi lagi oleh masa dengan jumlah lebih besar,” tegas nara sumber.

Sementara itu, Kapolsek Kampak, Iptu Henri Agus S. saat dikonfirmasi usai aksi ‘gerudug’ masa menyebutkan kalau sebenarnya kasus tersebut kini telah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Trenggalek. Jadi, untuk Polsek Kampak hanya melakukan pengamanan saja. Agar tidak terjadi hal-hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

“Untuk penanganan kasus, sudah di serahkan kepada penyidik Unit PPA, Satreskrim Polres Trenggalek. Polsek Kampak hanya melakukan pengamanan di wilayah,” ujar Iptu Henri. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait