JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Partai Amanan Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperhatikan temuan Tim Lapor Covid-19 tentang banyaknya pasien isolasi mandiri (Isoman) yang meninggal dunia tanpa tersentuh layanan kesehatan.
Berdasarkan temuan Tim Lapor Covid-19 terdapat 2.313 pasien isoman Covid-19 yang meninggal dunia di luar rumah sakit. Ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, temuan ini menunjukkan berbagai kelemahan dalam penanganan orang yang terpapar.
“Apalagi, data yang disampaikan tersebut bisa saja berbeda dengan data yang dimiliki pemerintah,” kata Saleh melalui rilis yang diterima awak media termasuk Parlemetaria di Jakarta, akhir pekan ini.
Menurut Saleh yang juga anggota Komisi IX DPR RI itu, temuan tersebut menunjukkan beberapa titik lemah penanganan Covid di Indonesia. Pertama, rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak mampu menampung semua yang terpapar. Terbukti, banyaknya yang dirawat di luar rumah sakit.
“Yang meninggal saja kan jumlahnya mencapai 2.313. Pasti jumlah yang isoman berkali-kali lipat dari jumlah itu. Kebanyakan dari mereka itu memilih isoman karena tidak tertampung di rumah-rumah sakit dan faskes-faskes yang ada,” ungkap wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sumatera Utara ini.
Kedua, lanjut Saleh, fenomena ini juga menunjukkan keterbatasan tenaga medis yang tersedia. Buktinya, Tim LaporCovid-19 menjelaskan bahwa mereka yang isoman tersebut tidak pernah didatangi atau dihubungi pihak tenaga medis. Ini bisa jadi karena tenaga medis yang ada terkonsentrasi di rumah-rumah sakit dan faskes-faskes.
“Kita sangat sedih melihat fakta ini. Sebab, mereka yang mendapat perhatian dan pengobatan serius pun banyak yang tidak bisa tertolong. Apalagi yang tidak diperhatikan dan tidak menerima pengobatan yang memadai,” ujar mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah ini.
Data yang disampaikan juga menunjukkan adanya kelemahan dari sisi pendataan. Artinya, petugas yang semestinya mendata tidak mampu menjangkau semua yang terpapar. Ini tentu sangat menyulitkan dalam memetakan zonasi tingkat keterpaparan suatu daerah tertentu.
“Pemetaan itu sangat penting. Dari situ bisa dirumuskan kebijakan terbaik yang mesti diambil dalam skala daerah tertentu. Tanpa pemetaan, tidak jelas arah penanganan yang dilakukan,” sambung wakil rakyat yang membidangi Kesehatan dan Tenaga Kerja tersebut.
Terkait laporan ini, wakil rakyat dapil Sumut II ini mendesak pemerintah untuk memberikan tanggapan dan respon, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dalam menyikapi hal tersebut. Jika memungkinkan, perlu dilakukan sinkronisasi data antara yang dimiliki pemerintah dan yang dirilis Tim LaporCovid-19.
“Kita apresiasi apa yang telah dilakukan Tim LaporCovid-19. Semoga saja, apa yang disampaikan tersebut bisa ditindaklanjuti pemerintah. Targetnya, seluruh anggota masyarakat bisa memiliki akses penuh terhadap pelayanan kesehatan,” demikian Saleh Partaonan Daulay. (akhir)