JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, vaksin gratis dan tidak diperjualbelikan individu termasuk di rumah obat atau apotek.
Pernyataan anggota Komisi IX DPR RI membidangi kesehatan dan tenaga kerja ini menyusul beredarnya informasi vaksin Covid-19 dijual di sejumlah apotek Kimia Farma mulai, Senin (12/7).
“Vaksinasi gratis dan tidak diperjualbelikan bagi individu. Vaksin gotong royong dibiayai perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial,” kata wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Karena itu, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk menjelaskan informasi yang beredar terasebut. Dasar pelaksanaan vaksinasi adalah gratis. Artinya, setiap orang tidak dipungut biaya untuk divaksin.
“Kalau dijual bebas seperti itu, apa nanti malah tidak akan terjadi komersialisasi? Bukankah vaksinasi itu semestinya gratis? Ini yang saya kira perlu diperjelas,” tegas Saleh dalam keterangan pers seperti ditulis Parlementaria, Minggu (11/7).
Selain itu, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah tersebut juga mempertanyakan, bila benar ada pembelian vaksin secara individual di apotek, banyak pertanyaan muncul. “Siapa kelak yang akan menjadi vaksinatornya? Siapa pula yang akan memonitor para individu yang telah divaksin itu? Bukankah setiap orang yang divaksin harus terus dievaluasi kondisinya?” tanya Saleh.
Harus diakui, kejadian ikutan pasca imunisasi masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. “Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya,” tanya Saleh. (akhir)