beritalima.com | Dunia beserta isinya ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada langit ada bumi, ada panas ada hujan, ada suka ada duka, ada manis dan ada pahit. Begitu juga mahkluk hidup yang ada di bumi ini selalu tumbuh dan berkembang biak dengan berpasang-pasangan.
Kita diberikan dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki, tidak lain untuk bekerjasama. Jika kaki yang sebelah kiri melangkah kedepan, kaki yang kananpun akan mengikuti. Dan jika salah satu organ tubuh kita di gigit serangga, misalnya tangan sebelah kiri, maka tangan yang sebelah kanan akan membantu mengobati. Kerjasama tersebut bertujuan untuk saling melengkapi meringankan beban antara satu dengan lainnya.
Dengan saling melengkapi satu sama lainnya, akan membuat hidup ini harmoni. Tidak ada rasa iri dengki antara satu dengan lainnya, apalagi sakit hati karena ada yang berambisi ingin maju sebagai Bupati atau Walikota. Selalu seia sekata dalam membangun kebersamaan hidup di dunia yang fana ini.
Pesan diatas sengaja kami sampaikan kepada Anda yang mau nyalon sebagai Bupati atau Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang akan berlaga pada Pilkada serentak tahun 2020 nanti. Pilihlah pasanganmu, pendampingmu yang saling melengkapi satu dengan lainnya, supaya di kemudian hari bisa bekerjasama dengan baik. Contohnya Pasangan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seorang nasionalis dengan Gus Yasin (putra Almahum Mbah Maimoen) yang nadliyin. Pasangan Gubenur Jatim Ibu Khofifah ketua Muslimat dengan Mas Emil Dardak seorang nasionalis yang berjiwa melineal, dan pasangan Presiden Joko Widodo nasionalis dengan Kyai Ma’ruf Amin nadliyin. Mereka semua menurut pandangan kami adalah pasangan yang serasi dan ideal. Bisa saling melengkapi dan bekerjasama satu dengan lainnya dalam menjalankan tugas-tugas negara.
Ingat, jangan sampai salah memilih pasangan, karena akan berabe. Kecocokan, punya chemistry yang sama, dan saling pengertian adalah idealnya dalam memilih pasangan. Sebelum jadi kematenpun diawali dari beberapa proses, dan tahapan. Yaitu perkenalan dulu, lalu mulai pendekatan, setelah pdkt terus berpacaran, dan kalau dirasa keduanya sudah cocok akan dilangsungkan ke meja pelaminan.
Siapa nanti yang bakal menjadi temanten (baca pasangan calon Walikota dan wakil Walikota) di Surabaya, semoga mau menerima saran dari kami. Jika tidak mengindahkan resiko akan ditanggung sendiri. Ini bukan ancaman, tapi cuma sekedar mengingatkan saja.
Semisal dari PDIP nanti jadi menduetkan Ery Cahyadi yang seorang birokrat dengan Armuji petugas partai tulen, kami rasa itu sudah cocok dan sesuai. Karena keduanya punya kemampuan managerial, berpengalaman di pemerintahan, saling melengkapi satu dengan yang lain dan didukung oleh basis massa sampai akar rumput. Tinggal komitmennya terhadap ketua DPC PDI Surabaya bagaimana. Akan tetapi tradisi politik di PDIP jika itu atas perintah Emaknya (ketua DPP PDIP Pusat), pasti yang di bawah akan tunduk, patuh dan menjalankannya.
Kekuatan yang demikian akan susah untuk dibendung oleh lawan-lawan politiknya. Bisa jadi kalau haed to head, akan menyuguhkan pertandingan yang seru dan menarik. Tetapi jika terjadi pecah kongsi, dan mau memajukan calonnya sendiri-sendiri maka akan sangat berat sekali. Karena dominasi trah PDIP di kota Surabaya sudah terlalu kuat.
Tetapi semua itu hanya prediksi kami semata, yang tidak seluruhnya benar dan tidak semuanya salah. Pasti ada kekeliruan itu wajar, namanya saja prediksi manusia. Semua tetap berpulang kepada kesolidan partai politik yang akan mengusung calonnya nanti. Begitu juga bagi yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Independen, kami rasa masih ada peluang walaupun sangat kecil.
Sebagai pengamat dan orang awam didalam dunia persilatan kami cuma bisa memberikan saran saja. Apabila hal tersebut dirasa bermanfaat ya monggo, toh kalaupun tidak ada manfaatnya kami mohon maaf sebelumnya, anggap saja lambe turah. Setidaknya semua yang ada di benak, dan pikiran kami sudah tersampaikan.
Itulah sedikit opini dari kami pada hari ini kamis, 15 Agustus 2019. Tidak ada tendensi apa-apa, cuma ingin menyampaikan gagasan saja. Dan Anda semua kami rasa mempunyai wawasan berpikir yang logis. Tinggal dari sudut pandang yang mana kita mau melihatnya.
Sebagai warga negara yang baik, sudah selayaknya kami turut andil dan berpartisipasi didalam Pilkada serentak tahun 2020, khususnya Pilwali di kota Surabaya. Pesan kami jangan karena ambisi ingin menduduki kursi kekuasaan (baca manjadi Walikota dan Wakil Walikota Surabaya) lantas membuat lupa daratan.
Semoga harapan besar masyarakat Surabaya yang dititipkan kepada kami bisa terakomodasi di dalam Pilwali 2020 nanti. Yaitu visi dan misi calon Walikota dan wakil Walikota Surabaya yang bisa mendarat langsung kepada masyarakat bawah, jangan hanya di awang-awang saja. Memberdayakan pelaku usaha ekonomi kecil dan menengah, berkontribusi positif buat dunia usaha dan peluang kerja buat anak-anak muda putus sekolah yang masih menganggur. Supaya tidak menambah jurang yang lebar, terjadi disparitas antara si kaya dan si miskin.
Demikian harapan ini kami sampaikan kepada calon Walikota dan wakil Walikota Surabaya. Semoga nanti jika sudah terpilih tidak melupakan janji-janjinya. Rangkullah semua calon yang belum beruntung, dan ajak mereka bekerjasama untuk membangun Surabaya lima tahun mendatang. Sehingga situasinya akan menjadi kondusif, warga kota bisa hidup rukun tentram dan damai, serta bisa memetik hasil karya nyata dari Walikotanya yang baru. Jika semua bisa saling melengkapi akan menjadi lebih baik. Bagaimana pendapat Anda.
Surabaya, 15 Agustus 2019
Cak Deky
Sekjen DPW APKLI Jatim