Saluran Berwujud Bata Putih Tanpa Pondasi Disahkan oleh Kades di Pamekasan

  • Whatsapp
Jenis pekerjaan saluran pas bata + tutup plat beton dan jalan rabat beton yang berlokasi di Dusun Tenga, Desa Branta Pesisir[Foto Reporter Beritalima.com]

PAMEKASAN, Beritalima.com| Jenis pekerjaan saluran pas bata + tutup plat beton dan jalan rabat beton yang berlokasi di Dusun Tenga, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dengan volume 232m, 04mx05m dan 232 m x 2,8m yang anggaran Rp 148.816.200 dan Rp 98.251.850.

Berdasarkan temuan Beritalima.com di lapangan, yang mana sumber kegiatan tersebut dari Dana Desa(DD) Tahun 2020, sesuai dengan papan nama yang dipajang dilokasi tersebut. Namun sayangnya pekerjaan proyek saluran DD ini diantara bahan dasarnya menggunakan bata putih, yang kebanyakan pada umumnya orang biasanya menggunakan batu gunung untuk jenis pekerjaan seperti saluran ini.

Bacaan Lainnya

Namun apa nyatanya menurut Kepala Desa Branta Pasisir, Agus Istiklal, mengakatan, bahwa secara teknisi dan aplikasi di Lapangan bahan dasar dengan menggunakan bata putih itu sudah sesuai dengan RAB yang ada.

“Selain disesuaikan dengan RAB juga dari segi efisien, dengan menggunakan batu putih itu terlihat lebih rapi dari segi penataannya. Dan juga pekerjaan lebih efektif,”katanya ketika ditemui di Kantor Desa Branta Pesisir. Senin(29/06/2020), Siang.

Lanjut dirinya mengungkapkan ketika ditanya soal mengapa tidak menggunakan batu gunung, dan memilih untuk menggunakan batu bata putih.

“Sebenarnya itu pilihan, karena batu yang digunakan oleh saya itu satu batu, bukan setengah. Dan harganya sebenarnya tidak jauh beda. Dan saya kasihan juga sama masyarakat biar lebih singkat dan efisien waktu biar tidak terlalu lama-lama,”terang Agus Istiklal, kepada Wartawan.

Disinggung kembali soal tidak memilih menggunakan pondasi dasar pada bangunan saluran tersebut Agus Istiklal, lebih detail mengulas soal unsur dan situasi kedaan tanah di Desanya itu.

“Kalau soal pondasi hanya kita yang paham soal tanah. Yang pertama itu lokasi tanah tidak bergerak, dan juga tanah ini juga mengalami proses pengerasan secara berkala. Jadi secara testur saya sangat bertanggungjawab sekali,”tegasnya.

“Kalau soal bermasalah tidaknya, nantinya yang penting saya sudah sesuai dengan apa yang saya tulis sesuai dengan RAB,”tandas dan pungkas Agus Istiklal.[AN]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait