TRENGGALEK, beritalima.com –
Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin salurkan bantuan sosial secara berkeliling dari pintu kepintu rumah warga. Bantuan berupa sembako, didistribusikan dengan fokus kepada masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri. Khusus untuk hari ini, Senin (26/7/2021) menyasar di daerah Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan.
Bantuan sendiri, terdiri dari 5 kg beras dan diperuntukkan kepada masyarakat yang secara langsung terdampak adanya PPKM Darurat maupun penerapan PPKM Level 4. Paket beras, akan disalurkan oleh anggota TNI-Polri dan Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek kepada masyarakat yang tidak pernah masuk data penerima bantuan sejenis. Pasalnya, selama ini pemerintah pusat serta daerah juga telah menyalurkan bantuan sosial melalui berbagai program.
Mengenai kegiatan tersebut, bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin itu kepada awak media mengatakan jika Forkopimda Trenggalek secara substansial mempunyai dua agenda. Yaitu, satu memastikan bantuan sosial benar-benar tersalurkan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri secara tepat.
“Kemudian yang kedua, ini persiapan kita untuk melaksanakan perintah dari pusat guna melakukan strategi isolasi terpadu. Di tingkat desa kami tadi juga sudah cek sekolah yang akan digunakan isolasi terpadu tingkat desa,” ungkapnya.
Ditambahkan bupati muda itu, sejak beberapa waktu lalu sebenarnya sudah ada pendistribusian bantuan melalui jajaran Kodim dan Polres yang di ‘dropping’ ke kecamatan-kecamatan baru diteruskan ke desa. Selanjutnya, tiga pilar desa yang mengantarkan sampai ke rumah-rumah warga. Khususnya yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Kemudian, untuk isolasi terpadu kita akan manfaatkan rusunawa. Sedang area Watulimo, Munjungan dan Durenan itu nanti yang mendukung keberadaan Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) di Baruharjo hingga persiapan RSDC di Slawe dan Puskesmas Watulimo bisa dimanfaatkan,” sambung Gus Ipin.
Menurut suami Novita Hardiny itu, rusunawa atau yang sekarang digunakan menjadi asrama Covid-19 nantinya juga akan dilengkapi ruang isolasi terpadu. Saat ini, untuk para pasien isolasi mandiri sebenarnya sudah banyak yang telah dirawat di RSDC karena punya gejala klinis. Walaupun, ada pula tambahan beberapa isolasi di rumah. Kepada otoritas desa, diarahkan agar menyiapkan ruang isolasi terpadu masing-masing. Kemudian, kapasitas gedung di tingkat kecamatan atau ditingkat wilayah juga ditambah. Seperti yang di Kecamatan Watulimo, diharapkan nanti bisa menjangkau wilayah Watulimo sendiri kemudian Munjungan dan Durenan.
“Pada prinsipnya, kita semua ingin di lingkungan ini aman, jangan sampai ada ‘cluster’ baru baik keluarga maupun lingkungan. Jadi itu yang terus kita lakukan hari ini,” tutup Gus Ipin. (her)