Sambangi BSIP, Kardiono : Ibu Uluputty Harus Terus Jadi Alkaline nya Pertanian Maluku

  • Whatsapp

AMBON,MALUKU,beritalima.com|| – Salah satu visi besar Presiden Prabowo adalah melalui transformasi sektor pertanian. Yakni, menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2029. Kementerian Pertanian menargetkan swasembada pangan, khususnya beras pada tahun 2027 agar dapat mengurangi impor beras.

Sejalan dengan visi besar ini, Senin 13 Januari 2025, Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty menyambangi Balai Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Maluku.

” Kami yakin, ibu Salut “ALKALINE” jadi kuat untuk menguatkan Pertanian Maluku, serta dapat membantu bersuara terkait dengan tantangan pertanian yang ada di Maluku untuk sama-sama mewujudkan swasembada pangan nasional,” tutur Kardiono, Kepala BSIP Maluku.

Dirinya mengaku, tantangan yang selama ini dihadapi serta rencana program yang akan dilaksanakan untuk mendukung program swasembada pangan nasional. Kendati demikian, pada tahun 2024 BSIP memiliki benih sumber padi dan jagung sebanyak 22 ton yang lumayan cukup untuk kebutuhan pertanian Maluku sebesar 18ribu hektar, banyak anggaran yang direfocusing ke pangan untuk mencapai swasembada 2025. Tantangannya, Maluku sebagai daerah kepulauan.

” BSIP juga akan merancang standar agar petani dan pelaku usaha pertanian, dapat naik kelas untuk bersaing di pasar global, serta mengupayakan ketersediaan varietas unggulan jika ada permintaan dari petani,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, Saadiah Uluputty menyampaikan kondisi Pertanian Maluku saat melakukan reses bersama petani yang tersebar di beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Maluku.

Salah satu fokus yang disampaikan Saadiah Uluptty adalah nilai jual hasil pertanian yang belum maksimal, serta petani padi yang kesulitan mengakses pupuk, benih, dan irigasi yang tidak memadai seperti yang terjadi pada 400 hektar lahan pertanian di Pulau Buru yang terbengkalai.

Ajaknya, untuk memudahkan langkah-langkah konkrit tersebut, siap berkolaborasi dengan Gabungan Kelompok Pertanian (GAPOKTAN) yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Maluku untuk dapat terakses dengan BSIP.

” Mengingat konsumsi beras Maluku sebesar 150.000 ton per tahun, diharapkan optimalisasi 18.000 hektar untuk dapat menghasilkan 108.000 ton dengan menggunakan bibit unggul. Bagaimana Pemerintah mau bicara soal Swasembada pangan, kalau petani masih banyak terkendala,” tegas Uluputty. (ulin)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait