SITUBONDO,Beritalima.com – Tangis Mardiana (43) langsung pecah, dengan bersujud dirinya terus meraung – raung di samping rumahnya yang rata dengan tanah.
Mardiana menangis karena merasa terpukul rumah yang ditinggalinya berdua bersama suaminya Kusnadi/P.Wiwik kini rata dengan tanah, kini buruh tani tersebut hanya bisa menangis pasrah tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Senin (22/4/2019).
“Saya berangkat bekerja pak Ngasak (mengimpulkan sisa panen) jagung punya orang, tiba – tiba ada yang kasih kabar jika rumah saya roboh, begitu saya pulang rumah sudah ambruk pak, saya tidak tahu harus bagaimana dan tibggal di mana,”Ucap Mardiana dalam tangisnya.
Serda Sudi Babinsa desa suboh sambil berusaha menenangkan Mardiana, menerangkan jika rumah yang terletak di dusun Kembang Suko RT 04 RW 01 Desa Suboh tersebut hanya dihuni oleh Kusnadi alias pak wiwik berdua beserta istrinya roboh diduga karena tiang penyangganya lapuk termakan usia.
“Beruntung saat kejadian Pasutri tersebut sedang tidak berada didalam rumah, keduanya sedang bekerja sebagai buruh tani, selanjutnya kami dari TNI – POLRI memadamkan aliran listrik, membersihkan puing – puing dan berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan,”Terangnya.
Melalui akun facebook kecamatan Suboh, Camat Suboh Suprapto menyampaikan, tim bedah rumah kecamatan suboh sudah sampai di lokasi kejadian dan pihaknya juga membuka donasi jika ada relawan yang ingin membantu pembangunan rumah milik pasutri tersebut yang diperkirakan mengalami kerugian Rp 20 juta.
Sementara untuk itu menanggapi peristiwa tersebut Raider RAPI Situbondo di Suboh langsung mendirikan tenda dan dapur sementara bagi keluarga Kusnadi,”Kami dari persatuan Raider Rapi Situbondo wilayah Suboh, mendirikan tenda dan dapur untuk tempat tinggal sementara sampai nanti rumah layak huni dibangun kembali, apalagi sekarang sekarang maaih sering turun hujan,”Tandas Samhari perwakilan Raider Rapi Suboh. (Joe)