BRASTAGI – Untuk melepaskan penat, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara, Sihar Sitorus, menikmati pemandangan dataran tinggi di Penatapan Desa Doulu Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, Sabtu (14/4/2018) siang.
Ini dilakukan Sihar untuk sejenak menenangkan diri dari padatnya kesibukan belakangan ini. Apalagi, wakil dari Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat itu baru saja pulang dari Kepulauan Nias.
Dan ternyata di hari libur nasional Isra Mi’raj, yang jatuh hari ini, juga dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur. Penatapan termasuk salah satu destinasi yang dipilih untuk mengisi waktu libur ini. Tak ayal, kepadatan arus lalu lintas pun terjadi. Bahkan, Sihar dan rombongan terjebak macet di beberapa titik. Seperti di Jalan Jamin Ginting kawasan Pancur Batu, juga Sembahe.
Karena tak sabar men
unggu kemacetan, Sihar langsung turun dari mobil dan berjalan kaki untuk menikmati pemandangan alam yang tersaji indah itu, saat baru saja memasuki perbatasan Kabupaten Deliserdang – Kab Karo. Turun dari mobil yang ditumpanginya, Sihar berjalan dan singgah di warung bakaran jagung yang berbaris di sepanjang jalan itu.
Dari warung jagung satu ke warung jagung lainnya, Sihar menikmati hamparan luas pemandangan dan segarnya udara dari lokasi yang disebut Penatapan ini.
Sihar mengakui, pemandangan indah itu menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki Sumut. Kekayaan alam itu pula yang menjadi faktor penggerak ekonomi masyarakat. Masyarakat benar-benar memanfaatkan keindahan alam itu dengan mendirikan warung dan menyajikan makanan dan minuman.
“Pemandangan ini dieksplor oleh warga dengan baik dan menjadikan sebagai roda perekonomian warga dengan membuka warung jagung disini. Menikmati pemandangan alam yang indah, dengan udara yang sejuk, sambil makan jagung dan minuman yang hangat. Betapa nikmatnya,” puji Sihar.
Di sini Sihar juga melihat perlunya perhatian terhadap infrastruktur jalan. Tingginya intensitas lalu lintas Jalan Jamin Ginting yang merupakan akses utama ke berbagai kab/ kota bahkan ke Provinsi Aceh, dinilainya perlu perhatian lebih dari Pemprovsu.
“Ini saya kira harus dipikirkan. Apakah kita harus menambah jalan baru atau membuka jalan baru. Karena arus lalu lintas sudah padat. Apalagi bila hari libur panjang seperti ini,” ungkap pria berkacamata itu.
Sihar menilai, dengan kondisi seperti ini, Karo yang kaya akan sayur mayurnya, menjadikan tingginya aktivitas petani tiap hari. Dan sebagai pemasok terbesar sayur mayur ke sejumlah kab/ kota, terutama Kota Medan.
“Tidak terbayang bagi saya, bagaimana petani Karo mengirimkan hasil taninya dengan kondisi jalan yang sangat padat, dikirim dari pagi tapi sampai ke tujuan sudah siang. Kalau terlambat, keuntungan yang harus diambil tidak seimbang. Jadi, memang harus ada alternatif yang kita lakukan untuk pembangunan Karo ini,” pungkas Sihar. (bcl comm)