SURABAYA – beritalima.com | Menyambut Hari Nusantara Tahun 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar kerja bakti massal bersih-bersih pantai utara Surabaya. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (20/12/2019) pagi itu, bakal melibatkan 5.330 ribu peserta.
Mereka terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Kader Lingkungan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LSM serta pelajar SD, SMP se-Surabaya.
Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Arif Rusman mengatakan, kegiatan yang dimulai pukul 06.00 wib itu, sebenarnya sudah kerap kali dilakukan di lokasi yang sama. Hal itu karena daerah sekitaran tepi laut cukup sering terjadi pengumpulan sampah sehingga harus rutin dibersihkan.
“Laut itu harus sering dibersihkan, walaupun tidak ada kerja bakti karena tepi laut itu sering terjadi pengumpulan sampah,” kata Arif Rusman saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas, Kamis (19/12/2019).
Arif menjelaskan, secara bergilir, pembersihan area tersebut setiap hari dilakukan oleh petugas DKRTH, khususnya tim bagian pembersih sampah saluran. Menurutnya pembersihan itu harus setiap hari dilakukan, terutama bagian tepi-tepi laut, Sentra Ikan Bulak, (SIB) dan batu-batu.
“Semua area itu kami lakukan secara bergilir. Jadi selain kerja bakti kami sendiri juga membersihkannya rutin. Karena banyak pengunjung jadi banyak sampah juga di area SIB,” ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan, lokasi kerja bakti nantinya terbagi menjadi delapan zona. Yakni, dimulai dari Mangrove Tambak Wedi – Bronjongan Tambak Wedi, zona kedua Bronjongan Tambak Wedi – Sisi Barat Jembatan Suromadu, dan zona ketiga adalah dari Jembatan Suramadu sisi barat – sisi timur. Sementara pada zona keempat, yakni pintu air Jeblokan – batu-batu sisi timur Jeblokan.
”Berikutnya zona lima Nambangan Perak – Taman Suroboyo sisi utara, di zona enam Taman Suroboyo – Batu-batu pintu air Kenjeran. Zona tujuh Pantai Batu – Batu Kenjeran, dan terakhir zona delapan Bronjongan Larangan outlet pintu air Kenjeran 1,” jelasnya.
Untuk meminimalisir penggunaan kantong plastik, pihaknya telah menyiapkan tempat penampungan sementara berupa rotan sebanyak 500. Disamping itu pula, tiap zona juga akan disiapkan dua dump truck untuk mengangkut sampah yang sudah terkumpul.
“Kami siapkan 500 keranjang rotan agar tidak mengandung unsur kantong plastik. Lalu dua dump truck tiap zonanya dari Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) dan DKRTH,” pungkasnya. (*)