MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi (Hari Raya Nyepi) tahun baru Saka 1944/2022 Masehi, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Madiun, Jawa Timur, bersama Wanita Hindu Indonesia (WHDI) dan organisasi Hindu lainnya, menggelar bhakti sosial donor darah, di PMI setempat, Jumat 25 Februari 2022.
Ketua PHDI Kota Madiun, Dewa Ketut Alit Ariasa, mengatakan, baksos donor darah ini sengaja dilakukan, karena menurutnya setetes darah yang didonorkan, sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Sementara itu terkait tema Hari Raya Suci Nyepi, “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi Dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh”, ia berharap, semoga kesunyian Nyepi dapat menyembuhkan bumi serta keheningan bisa mendamaikan negeri dan terus bersatu dalam keberagaman.
“Melalui catur brata penyepian, kita tingkatkan aktualisasi nilai tat twam asi dalam moderasi beragama menuju Indonesia Tangguh,” ucap Dewa.
Untuk diketahui, Hari Raya Nyepi merupakan hari besar umat Hindu yang jatuh pada tahun baru Saka. Nyepi berasal dari kata sepi atau sunyi, senyap. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Pada tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada 3 Maret 2022.
Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, tahun baru Saka, di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan.
“Tujuan utama Hari Suci Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit atau alam manusia dan Bhuana Agung atau alam semesta,” terangnya.
Sedangkan rangkaian perayaan Nyepi, dimulai dengan upacara Melasti, dan Tawur Kesanga. Pada saat Hari Raya Suci Nyepi, lanjutnya, ada empat pantangan atau larangan bagi umat Hindu.
Yakni amati geni atau tidak boleh menyalakan, menggunakan api dan tidak diperbolehkan mengobarkan hawa nafsu, amati karya atau tidak diperbolehkan melakukan kegiatan kerja jasmani.
“Artinya, para umat Hindu wajib meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Kemudian amati lelungan arti atau tidak boleh bepergian, dan harus melakukan mawas diri. Lalu, amati lelanguan. Yaitu tidak mengobarkan kesenangan atau hiburan,” tandasnya.
Dalam hal ini, paparnya, umat Hindu diwajibkan untuk melakukan momen tapa brata yoga dan semadi atau bertapa melakukan upawasa. Yakni memusatkan pikiran pada Tuhan, Ida Sanghyang Widhi Wasa.
“Dalam konsep Hindu adalah disaat Dewa Matahari atau Dewa Surya sedang beryoga. Dalam yoganya itu, Dewa Surya memberikan anugerah pada alam semesta dan isinya. Yang melakukan semedi akan mendapat anugerah. Setelah giat perayaan Nyepi baru Ngembak Geni atau silaturahmi saling bermaafan,” pungkasnya.
Hadir dalam baksos donor darah ini diantaranya Kasi Tuud Gupusmu II Puspalad Madiun, Kapten Cpl I Made Subawa, ketua PHDI Kabupaten Madiun, dan ketua WHDI Kota/Kabupaten Madiun. (Dibyo).
Dewa Ketu Alit Ariasa (kiri) bawah.