Jakarta, beritalima.com| – Sambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkreasi melakukan hal-hal produktif.
“Kita selalu bicara bonus demografi (anak muda). Menurut saya yang belum tercatat dan kita (KemenEkraf) sudah kerjasama dengan Bappenas, adalah banyak kok anak muda kita yang sudah produktif dan menghasilkan lewat dunia digital. Mungkin ini tidak konvensional. Contoh roblock (platform permainan daring), dimana banyak mendapat duit dari sana. banyak sekali peluang kerja yang dapat dimanfaatkan anak muda,” cerita Irene.
Jadi, Irena melihat begitu banyak peluang berkarya, berinovasi bagi anak muda, mulai dari daerah, untuk terus produktif. Karena karya anak muda Indonesia dari berbagai daerah sudah banyak yang berhasil tembus pasar internasional (go global).
“Kita wajib dan sudah go internasional,” ucap Irena. Jadi, dalam rangka menyemangati Sumpah Pemuda, tambah Irene, “ayo kita bersama-sama produktif, mencari peluang-peluang yang ada supaya kita bisa menjadi insan yang produktif dan berdampak untuk negara. Dan pertama untuk diri sendiri (dan keluarga inti) dulu.”
Untuk skala yang lebih luas, ujar Irena, sektor ekraf tak melulu harus diartikan hanya bagi anak muda saja. Siapa saja bisa, termasuk kaum lansia dan disabilitas. “Karena kita sifatnya harus inklusif. Bukan hanya untuk kebutuhan tertentu, usia tertentu atau gender, tapi inklusif. Karena terlepas di usia berapa saja, tetap bisa produktif dan kreatif. Orangtua kita saja sangat kreatif banget dalam mendidik kita,” papar Irena.
Pada Oktober ini, Kementerian Ekraf memang dibanjiri beragam kegiatan kreatif. Semangat Sumpah Pemuda (28 Oktober) bertemu dengan Hari Ekonomi Kreatif pada 24 Oktober. “Jadi ada kampanye sepanjang Oktober mulai dari tanggal 1 sampai 31 yang namanya Oktober Kreasi, Oktober Inovasi,” terang Irene.
Misalnya, ada Jakarta Innovations Days, bersama Pejuang Ekraf di 38 provinsi gelar program Ekraf Hub, kampanye Otoberkreasi,Buzz Talx x Volkswagen serta berbagai kolaborasi hexahelix melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media dan lembaga keuangan.
Jadi, rangkaian kegiatan lintas sektor tersebut, memperkuat talenta ekraf, mendorong jenama lokal, mendorong karya digital dan produk ekspor, sekaligus mempertegas ekraf sebagai mesin pertumbuhan Indonesia, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.
Jurnalis: abri/dedy
