TRENGGALEK, beritalima.com
Sambut Hari Jadinya yang ke-825, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek gelar pasar rakyat. Berlokasi di seputaran alun-alun kabupaten, ribuan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari lokal maupun luar daerah ikut ambil bagian.
Dibuka secara simbolis oleh Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin didampingi jajaran forkopimda, pasar rakyat ini rencananya di selenggarakan selama 10 hari yaitu mulai tanggal 19 sampai 29 Agustus 2019. Seremoni pembukaan, tepat di bawah Tugu Garuda Pancasila di sebelah selatan alun-alun yang ditandai dengan pelepasan ratusan balon warna-warni ke udara.
“Diharapkan, pasar rakyat ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Utamanya disektor ekonomi,” ungkap Gus Ipin, panggilan akrab dari Bupati ketika memberikan sambutan pada hari Senin tanggal 19 Agustus lalu.
Walau begitu, lanjutnya, di antara yang mendapatkan keberkahan dari manfaat adanya event itu bukan hanya para pelaku UMKM di Trenggalek saja namun peserta luar daerah juga banyak.
“Karena, yang ikut berjualan dan mencari rejeki juga ada yang dari luar Trenggalek,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek, H.Samsul Anam kepada beritalima.com mengatakan jika pihaknya mengapresiasi adanya pasar rakyat.
“Pasar rakyat tersebut bisa menjadi salah satu pemicu kebangkitan ekonomi kerakyatan Trenggalek. Maka kita sebagai wakil dari masyarakat akan selalu mendukung itu,” jelas Samsul, Rabu,(20/8/2019).
Sudah saatnya Kabupaten Trenggalek bangkit, sambung dia, pemerintah daerah harus punya banyak alternatif strategi demi kaitan hal dimaksud. Dan dengan adanya pasar rakyat ini, banyak hal akan bisa terwujud utamanya potensi tambahan kesejahteraan masyarakat kecil di wilayah.
“Dengan pembukaan acara kemarin di bawah Patung Garuda Pancasila, sebenarnya secara filosofis itu untuk mendorong semua pihak agar mampu mewujudkan representasi dari semangat kebersamaan dalam usaha percepatan pembangunan Trenggalek,” tandasnya.
Seperti diketahui bersama, pemerintah pusat dalam tiap kesempatan sering mengingatkan kepada seluruh anak bangsa tentang upaya percepatan ekonomi. Berbagai aspek pendukung harus dikondisikan agar tujuan tercapai, prioritas utama adalah kondusifitas daerah.
“Jika daerah bisa aman kondusif, maka iklim investasi akan tumbuh. Investasi inilah sebagai parameter dari kebangkitan ekonomi rakyat,” sambung politisi PKB itu.
Ditegaskannya, investasi tidak harus diukur dari skala usaha. Baik besar ataupun kecil harus di dukung penuh, semua peluang tetap difasilitasi. Termasuk juga disisi investasi dalam usaha mikro.
“Dari data sementara, tercatat sudah ada sebanyak 2.000 UMKM di Trenggalek. Namun saya meyakini masih banyak UMKM yang belum terdata dan perlu inventarisasi ulang. Pasar rakyat salah satu upaya untuk melihatnya,” harapnya.
Saat ini, sambung Samsul, sebagaimana pernah disampaikan oleh bupati jika jajaran OPD terkait sudah diperintahkan untuk mempermudah segala bentuk perizinan usaha. Birokrasi dipangkas demi menyuburkan potensi usaha ditengah masyarakat.
“Semoga, dengan adanya perhatian khusus pemkab kepada UMKM, Trenggalek akan semakin maju ekonomi rakyatnya, organisasi atau orangnya kreatif dan ekosistemnya tetap terjaga. Yang oleh pak Bupati sering di katakan bahwa Trenggalek harus bisa ‘meroket’,” pungkas anggota dewan asli dari Kecamatan Pogalan ini.(her)